SuaraJakarta.id - Usianya sudah lebih dari seabad. Namun dua bangunan rumah Belanda yang berada di Jalan Cilenggang III RT 12 Rw 4 Kelurahan Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel) itu hingga kini masih kokoh berdiri dengan tegapnya.
Bangunan bersejarah yang menyimpan banyak cerita era penjajahan Belanda di Cilenggang Tangsel itu kesohor dengan nama Rumah Belanda 1891 Cilenggang.
Dinamai demikian karena berdasarkan tahun yang dianggap waktu pembangunan rumah Belanda itu, walaupun muncul beragam versi terkait waktu pembangunannya.
Meski sudah berusia 130 tahun, bangunan tembok Rumah Belanda 1891 Cilenggang masih sangat kokoh. Diperkirakan luas bangunannya masing-masing total 700 meter persegi.
Di dalamnya terdapat sejumlah kamar dan ruang rapat. Pintunya cukup tinggi sekira 3 meter dan jendela sekira 2 meter. Baik tembok luar dan dalam diselimuti cat warna cream.
Sulaiman, Ketua RT setempat sekaligus sukarelawan yang merawat Rumah Belanda 1891 Cilenggang bercerita, dua bangunan itu dahulu merupakan rumah dari salah seorang pejabat yang disebut Demang.
Demang merupakan pejabat yang berwenang mengelola perkebunan. Rumah itu dibangun seiring dengan pembukaan lahan pertanian di kawasan Cilenggang, Serpong oleh pemerintah Hindia-Belanda.
"Pada saat itu rumah Belanda ini diisi oleh pejabat tinggi Demang atau setingkat kepala dinas," katanya kepada SuaraJakarta.id.
Baca Juga: Asal Usul Roti Buaya dan Mitos Buaya Putih Penunggu Encuk di Jakarta
Pusat Ekonomi Rakyat
Sulaiman menerangkan, pembangunan perkebunan itu diperkirakan dilakukan pada tahun 1800-an. Saat itu, luas perkebunan mencapai 150 hektare. Saat itu karet dan tebu jadi komoditi besar.
Tetapi, lahannya sudah habis dimiliki pengembang besar untuk melakukan pembangunan kawasan elit besar-besaran.
"Ini eks perkebenunan sekira tahun 1800-an. Pemerintah Hindia-Belanda membangun perkebunan jadi pusat ekonomi rakyat tempo dulu. Dari 150 hektare, sisanya tinggal 7,3 hektare," terang Sulaiman.
Sulaiman mengaku tak begitu banyak tahu soal sejarah Rumah Belanda 1891 Cilenggang.
Tetapi, dari cerita orang tuanya, selain rumah, bangunan tersebut sering dijadikan tempat rapat dan menggelar pesta para pejabat.
Tag
Berita Terkait
-
Fakta Baru Kasus Penyekapan di Tangsel: Eks Anggota TNI AL Terlibat, Sudah Dipecat karena Disersi!
-
Cerita Mengerikan Korban Penyekapan Modus COD Mobil di Tangsel
-
COD Mobil Berujung Sekap: Komplotan Penjahat Tangerang Selatan Dibekuk
-
Sekap Pasutri Bak Hewan, Pemerasnya Pakai Nopol Dinas Palsu, Seragam Polisi hingga Airsoft Gun
-
Ngeri! Begini Peran Tersangka Wanita Komplotan Penyekap Pasutri Korban Modus COD di Tangsel
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mahfud MD: Soeharto Memenuhi Syarat Pahlawan Nasional, Tapi...
-
Atap Lapangan Padel & Tenis di Jakarta Ambruk Diterjang Angin Kencang
-
Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan Terungkap di Dapur Makan Gratis, Ini Respons BGN
-
3 Rekomendasi AC 1 PK Terbaik untuk Ruang Keluarga: Dingin Nyaman, Listrik Hemat
-
Dekatkan Akses Keadilan, Peradi Jaktim Buka Konsultasi Hukum Gratis