Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Fakhri Fuadi Muflih
Jum'at, 25 Juni 2021 | 21:20 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau tenda darurat bagi ruang inap pasien COVID-19 di RSUD Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (24/6/2021). [Antara/Mentari Dwi Gayanti]

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut saat ini banyak Rumah Sakit rujukan penanganan Covid-19 sudah penuh. Imbasnya, perlu ada ruang tambahan untuk bisa merawat para pasien.

Bahkan, kata Anies, ada sejumlah Rumah Sakit yang harus menjadikan lobinya sebagai tempat perawatan pasien. Ia pun mendukung hal ini dengan menyiapkan tenda darurat.

“Beberapa RS kita sudah penuh, bahkan lobinya difungsikan sebagai tempat rawat inap. Maka, kami siapkan tenda-tenda di RSUD,” kata Anies dalam keterangan tertulis, Jumat (25/6/2021).

Padahal, Anies sudah melakukan tindakan antisipasi jika pasien Covid-19 membludak. Misalnya dengan menambah RS rujukan penanganan Covid-19 menjadi 140 dari sebelumnya hanya 103 sejak 17 Juni lalu.

Baca Juga: Anies Baswedan : Alarm Tanda Bahaya Itu Telah Dibunyikan

“Dari 32 RSUD, ada 13 yang menjadi RS khusus Covid-19, seperti di RSUD Kramat Jati. Lalu, 19 RSUD lainnya 60 persen kapasitas itu disiapkan untuk Covid-19 dan 40 persen untuk penyakit lain,” ujarnya.

Ia pun berharap tenda ini tak perlu sampai digunakan. Artinya, jumlah orang yang terpapar Covid-19 sudah berkurang dan bisa ditampung sepenuhnya di RS.

Karena itu demi menekan angka penularan ini, Anies meminta warganya disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19.

“Penularan Covid-19 itu tidak hanya terjadi di ruang publik, tapi saat kita meeting, makan bersama, kumpul dengan orang yang kita kenal juga. Itulah potensi terbesar dari ruang privat yang tak mungkin diawasi oleh pemerintah,” pungkasnya.

Baca Juga: Cerita Pedagang Nasi Padang Bertahan di Tengah Pandemi karena Pinjaman dari Anies

Load More