Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 29 Juni 2021 | 17:44 WIB
Ravina Arani, salah satu warga Tangsel yang ketakutan saat disuntik vaksin Sinovac dalam program vaksinasi COVID-19 massal di Universitas Pamulang, Selasa (29/6/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Ratusan pemuda-pemudi mengikuti vaksinasi COVID-19 massal dengan kategori di atas 18 tahun di Universitas Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Alasan mereka ikut vaksinasi COVID-19 beragam. Ada karena keinginan sendiri untuk meningkatkan imunitas hingga terpaksa karena jadi syarat di salah satu tempat kerja.

Ravina Arani misalnya. Dia mengikuti vaksinasi dengan vaksin Sinovac ini karena tuntutan kantor tempatnya bekerja.

"Sebenarnya nggak pengen, tapi di tempat kerja harus (divaksin)," katanya, Selasa (29/6/2021).

Baca Juga: Banyak Pasien COVID-19 Meninggal di Rumah, RLC Tangsel Dirikan 3 Tenda Darurat

Dara berusia 23 tahun itu mengatakan semula enggan divaksinasi. Pasalnya, selama ini dia mendapat cerita keluhan usai divaksin hingga membuatnya parno.

"Dengar yang sudah-sudah gitu ceritanya, takut, jadi parno. Di tambah takut jarum suntik juga. Ini aja gemetaran," ungkapnya.

Warga Pondok Cabe, Pamulang yang bekerja di Hypermarket Gandaria City itu menuturkan, semula tak yakin soal vaksin.

Sebab, ia belum belum mendapat banyak edukasi soal vaksin Covid-19 itu.

"Saya nggak tahu isi kandungan vaksinnya. Jadi ya gimana ya, jelasninya susah (untuk yakin divaksin)," paparnya.

Baca Juga: Dorong Nakes RS Rujukan COVID-19 Rotasi Tugas, Wali Kota Tangsel: Sudah Kelelahan

Usai mendapat suntikan vaksin Sinovac, Vina mengaku merasa pegal.

"Setelah disuntik, sakit langsung pegel. Nggak sehoror yang dibayangkan, gue yang terlalu parno," tutupnya.

Berbeda diungkapkan peserta vaksinasi lainnya, Ariestia Anindita. Cewek 25 tahun itu, justru menanti pelaksanaan vaksinasi massal untuk usia 18 tahun ke atas itu.

Dia mengaku, ingin divaksin lantaran ingin membentuk kekebalan tubuh untuk mencegah terpapar dari Covid-19.

"Pentingnya divaksin ini untuk mencegah penyebaran covid-19, daya tahan (tubuh) kita juga lebih kuat. Kalau kena juga nggak parah-parah banget," ungkapnya.

Ariestia yang merupakan mahasiswi akhir di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah mengaku, sempat khawatir soal efek vaksinasi. Tapi dia berusaha yakin diri untuk tetap divaksin.

"Positive thinking aja, tadi saat disuntik sakit sedikit, kayak dicubit," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More