SuaraJakarta.id - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Jusuf Kalla (JK) menyerahkan keputusan rencana vaksinasi berbayar kepada pemerintah dengan mempertimbangkan kuota jumlah vaksin berbayar yang lebih kecil dibandingkan program vaksinasi COVID-19 gratis.
“Kalau (vaksin) Gotong Royong tentu kita serahkan sendiri kepada pemerintah,” kata JK ketika meninjau vaksinasi massal PMI Pusat di Jakarta, Senin (12/7/2021).
Wakil Presiden RI Periode 2004-2009 dan 2014-2019 itu mengatakan justru porsi vaksinasi gratis untuk rakyat jauh lebih besar diberikan pemerintah, dibandingkan kuota vaksinasi berbayar.
“Sebagian besar justru jauh lebih besar yang gratis yang merupakan program pemerintah untuk rakyat,” katanya.
Baca Juga: Ketua DMI JK Imbau Warga Jakarta Tak Salat Idul Adha di Masjid, Masih Zona Merah
Untuk itu, lanjut dia, PMI akan mendukung program vaksinasi gratis untuk mendorong kekebalan kelompok (herd immunity) dalam pengendalian COVID-19 dengan ikut mengadakan vaksinasi massal.
Dalam kesempatan itu, PMI Pusat mengadakan vaksinasi massal dengan target per hari mencapai 1.000 orang menggunakan vaksin Sinovac.
Vaksinasi massal gratis yang rencananya diadakan selama satu pekan itu diharapkan mendukung upaya pemerintah yang saat ini sedang menggenjot vaksinasi warga berusia di atas 12 tahun.
Rencananya, lanjut dia, vaksinasi serupa akan diadakan di kota besar lainnya, antara lain Surabaya, Bandung hingga Makassar.
Sementara itu, sebelumnya PT Kimia Farma Tbk menunda jadwal vaksinasi Gotong Royong individu berbayar yang awalnya pada Senin ini karena masih akan memperpanjang sosialisasi.
Baca Juga: CPIS: Vaksin Gotong Royong Berbayar Ancam Ketersediaan Vaksin Gratis untuk Karyawan
Melalui Kimia Farma Diagnostika yang merupakan cucu usaha Kimia Farma, menyediakan 40.000 dosis vaksin individu berbayar untuk tahap pertama penyaluran vaksinasi di enam kota di Jawa dan Bali.
Berita Terkait
-
Dear Pawrents, Kapan Kucing Bisa Vaksin Setelah Melahirkan? Jangan sampai Anabul Sakit
-
Jusuf Kalla Lulusan Apa? Itung-itungan Tarif Trump di Papan Tulis Tuai Sorotan
-
Trump Naikkan Tarif Impor, JK: Cuma Isu Politik, Indonesia Tenang Saja
-
Tarif Impor Trump 32 Persen, JK: Jangan Terlalu Khawatir Seakan-akan Mau Kiamat Dunia Ini
-
JK Umumkan Penghentian Pembangunan Masjid di Gaza: Gencatan Senjata Jadi Penghalang!
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
-
IHSG Naik 5,07 Persen Pasca Penundaan Tarif Trump, Rupiah Turut Menguat!
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
Terkini
-
Banten-Jakarta Berbagi Macet hingga Banjir, Andra Soni Cs Temui Pramono Anung di Balai Kota
-
Bank Mandiri Percepat Sinergi Bisnis dengan Kopra Supplier Financing: Arus Kas Makin Efisien
-
Tiga Kali Bobol! Sistem IT Bank DKI Lemah, Gubernur Ancam Gandeng Lembaga Audit Internasional!
-
Tragis di Teluk Gong, Warga Dihebohkan Dua Balita Jadi Korban Penganiayaan Pacar Ibu Kandung
-
Viral Kasus Pelecehan di Stasiun Tanah Abang, Polisi Klaim Telah Koordinasi dengan KAI