Situasi berat lainnya adalah kondisi dua orang karyawan yang bekerja pada Ardhi. Karena tidak bisa berjualan sama sekali, dengan berat hati Ardhi harus memulangkan dua orang karyawannya.
Terhitung pada hari pertama kebijakan PPKM Darurat, dua karyawannya telah pulang ke kawasan Jawa Tengah. Dia mengatakan, ketimbang bertahan hidup di Ibu Kota tanpa kepastian, lebih baik dua karyawannya kembali ke kampung halaman.
"Saya punya karyawan ada dua orang. Sekarang ya saya pulangin mau tidak mau. Karyawan saya pulang kampung pas awal-awal PPKM. Kasihan kan di sini mau apa? Kerja tidak bisa, tinggal di Jakarta butuh uang dan lain-lain," beber dia.
Tak hanya itu, rupanya ada hal yang membikin perasaan tidak enak dalam diri Ardhi menyeruak. Momen itu terjadi manakala dia harus berbicara secara jujur kepada dua karyawannya ihwal kondisi hari ini.
Baca Juga: Resmi! PPKM Darurat Diperpanjang hingga Akhir Juli 2021
"Pas mulangin karyawan saya ngomongnya juga tidak enak. Saya jelasin, kondisinya seperti ini, kios tidak bisa buka," ujarnya.
Dengan sisa uang seadanya, Ardhi memberi bekal kepada dua karyawannya untuk pulang kampung. Menurutnya, hidup di kampung halaman lebih baik daripada hidup di perantauan tanpa kepastian dan uang pegangan.
"Saya juga ada uang seadanya untuk kasih mereka buat pulang kampung. Daripada hidup di Jakarta tapi secara ekonomi tidak terjamin gimana? Kasihan kan," cetus Ardhi.
PPKM Darurat Bukan Solusi
Bagi Ardhi, kebijakan PPKM Darurat yang masih berlangsung hari ini bukan menjadi solusi bagi masyarakat. Khususnya dalam hal ekonomi.
Baca Juga: PPKM Darurat dan Omzet Turun, Pedagang Hewan Kurban di Bekasi Menjerit
Dalam konteks berdagang, Ardhi dan pemilik usaha mungkin masih bisa bertahan di dunia yang menyedihkan ini.
Bahkan, dia kembali teringat pada dua karyawannya yang terpaksa pulang kampung imbas dari penutupan kios.
Baginya, PPKM Darurat malah menyusahkan sektor masyarakat yang tidak mempunyai gaji secara bulanan.
"Tidak ada solusi juga kan buat rakyat. PPKM ini tidak solusi, malah tambah susah. Kalau ASN kan enak, ada gaji bulanan. Kalau kami, tidak dagang tidak punya uang," keluh Ardhi.
Harap PPKM Darurat Segera Berakhir
Dalam situasi berat seperti ini, dalam ketidakpastian yang berlarut-larut tak menentu, manusia cuma mempunyai harapan. Bagi Ardhi, mencari uang saat ini adalah hal yang berat.
Berita Terkait
-
Arus Balik Lebaran 2025, 18 Ribu Pemudik Tiba di Stasiun Pasar Senen
-
Meluber di Stasiun Pasar Senen di Hari Puncak Arus Mudik, Okupansi Pemudik Tembus 107 Persen
-
Pantau Kelancaran Mudik Lebaran, AHY Kunjungi Stasiun Pasar Senen
-
Momen Setahun Sekali, Mudik Lebaran jadi Ladang Cuan Porter Stasiun
-
H-5 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Mulai Dipadati Pemudik
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Di Garasi UMKM yang Didirikan Mas Dhito, Wisatawan Asal California Antusias Melihat Seni Tari Lokal
-
Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp400 Ribu Lewat 9 Link DANA Kaget Hari Ini
-
Tumbuhkan Ekonomi Inklusif, Bank Mandiri Bekali 70 Usahawan Kreatif Naik Kelas di Depok
-
5 Rekomendasi Warna Cat Dulux Untuk Ruang Tamu Agar Terlihat Mewah
-
UMKM MerapatKUR BCA 2025: Pinjaman Tanpa Agunan Hingga 500 Juta