SuaraJakarta.id - Pusat Pengelolaan Komplek Gelola Bung Karno (PPKGBK) melalui Public Relations PPKGBK M. Trinugroho W, membantah dugaan pengeroyokan yang dilakukan pihak satpam GBK terhadap seorang mahasiswa bernama Zaelani.
Diketahui sebelumnya, Zaelani lewat kuasa hukumnya, mengaku dikeroyok petugas keamanan saat akan meminta sertifikat vaksinasinya yang belum juga terbit.
Tri membenarkan adanya peristiwa pemukulan yang dilakukan secara refleks oleh seorang petugas dalam rangka membela diri. Namun bukan pengeroyokan.
Hal itu kata Tri dilakukan petugasnya dalam rangka membela diri karena Zaelani memprovokasi terlebih dahulu dan berusaha untuk memukul.
Baca Juga: Polisi Selidiki Kasus Penganiyaan Sekuriti Vaksinasi GBK Terhadap Zaelani
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tri dari petugas, peristiwa itu terjadi pada Jumat (30/7/2021) sekitar pukul 11.10 WIB, ketika terduga korban Zaelani tidak diperbolehkan masuk ke Kawasan GBK karena tak memiliki undangan vaksinasi.
Tri menceritakan, awalnya petugas keamanan di Gate 5 GBK bertanya maksud kedatangan Zaelani dan rekannya.
Zaelani pun mengatakan bermaksud menuju venue Istora Senayan. Namun sudah dijelaskan kalau venue Istora tidak ada kegiatan apapun pada hari tersebut.
Kata Trinugroho, sebagai informasi sesuai kebijakan, yang diperbolehkan masuk ke Kawasan GBK pada periode PPKM Darurat, hanya yang memiliki undangan vaksinasi, atlet untuk kepentingan pelatda/pelatnas, dan ojek online untuk kepentingan take away.
"Tidak terima, pengunjung (Zaelani) memprovokasi petugas," jelas Tri.
Baca Juga: Zaelani, Dikeroyok Satpam GBK Alami Trauma Sampai Matanya Rusak
Di samping itu, kata Tri, Zaelani malah menantang petugas keamanan GBK berkelahi.
Saat didatangi oleh petugas lain yang ingin melerai, Zaelani bereaksi dengan berkata, meminta petugas yang melerai untuk tidak ikut campur.
Bantah Intimidasi
Di Posko pun, Tri membantah adanya intimidasi terhadap mahasiswa itu. Kata dia, Zaelani hanya dimintai keterangan dan bahkan diobati langsung di Pos Pengamanan Kawasan GBK.
“Saat di posko itu satpamnya cuma nanya ini mau diterusin atau gimana. Kalau mau diteruskan nanti akan diantar ke pos polisi yang kebetulan terletak satu gedung dengan Posko Keamanan GBK. Tapi saat itu dia lebih memilih damai," jelasnya.
“Tentunya di internal GBK juga akan membuat kronologis kejadian, dan petugas keamanan kami yang melakukan refleks pemukulan tersebut tentunya akan kami mintai keterangan juga, dan sanksi jika terbukti petugas keamanan kami melanggar SOP yang berlaku,” tandas Tri.
Seperti diketahui, seorang mahasiswa bernama Zaelani (26) babak belur diduga akibat dikeroyok oleh sejumlah petugas keamanan alias satpam di tempat vaksinasi, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (30/7) lalu.
Anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pendidikan Indonesia, Eka mengaku pihaknya telah melaporkan kasus dugaan penganiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 170 dan atau Pasal 351 KUHP ini ke Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (31/7) kemarin.
Laporan tersebut telah teregistrasi dengan Nomor: LP/B/997/VII/2021/SPKT/Polres Metro Jakarta Pusat/Polda Metro Jaya.
Selaku pendamping hukum korban, Eka menuturkan peristiwa dugaan penganiayaan ini berawal ketika Zaelani mendatangani Pos V gerai vaksin di GBK untuk menanyakan sertifikasi vaksin tahap dua yang belum diterimanya.
Dia mendatangi langsung gerai tersebut setelah menghubungi hotline 199 vaksinasi.
"Info dari 119 diarahkan meminta ke tempat di mana korban vaksin kedua yaitu di GBK Pos V," tutur Eka saat dikonfirmasi Suara.com, Minggu (1/8/2021).
Namun, kata Eka, ketika Zaelani mendatangani Pos V, petugas keamanan di lokasi justru mengarahkan korban untuk mendatangi Pos II. Padahal, Pos II hanya diperuntukkan bagi pengemudi ojek online alias ojol.
"Korban kembali ke Pos V dan mengonfirmasi kembali, namun respons dari security penjaga Pos V kurang kooperatif dan cenderung memperumit. Terjadilah argumentasi antara korban dan security," bebernya.
Di saat bersamaan, lanjut Eka, enam orang satpam lalu mengerubungi Zaelani. Sampai akhirnya terjadi dugaan pemukulan.
"Pemukulan terjadi oleh security kepada korban, tanpa korban memulai melakukan penyerangan sama sekali," ungkapnya.
"Korban sempat lari dan dikejar, dan dibawa ke pos," imbuhnya.
Tak henti di situ, Eka mengungkapkan korban sempat diduga diintimidasi untuk tidak melaporkan kasus ini ke aparat kepolisian.
"Ada intimidasi di pos untuk melakukan penandatanganan surat damai, dan korban pun menuruti permintaan tersebut karena dalam tekanan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
PLN Sukses Hadirkan Listrik Tanpa Kedip di Match Indonesia-Arab Saudi
-
Dituduh Mencuri, Bocah 10 Tahun di Tangerang Disetrum hingga Disiram Air Miras
-
Interaksi Romantis Luna Bijl dan Maarten Paes di GBK Jadi Sorotan: She Always Brings Luck
-
Aksi Suporter Indonesia Kompak Bersihkan Sampah di GBK Jadi Omongan: Kebaikan Jepang Menular
-
Unik! Suporter Pakai Gamis Meriahkan Laga Indonesia Vs Arab Saudi di GBK
Tag
Terpopuler
- Viral Maling Motor Beri Tips Agar Honda BeAT dan Vario Tak Dimaling
- Respons Geni Faruk Terima Hadiah dari Dua Menantu Beda 180 Derajat, Aurel Hermansyah Dikasihani
- Elkan Baggott Disuruh Kembali H-1 Timnas Indonesia vs Arab Saudi: STY Diganti, Lu Bakal Dipanggil
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Timnas Indonesia Ditinggal Pemain Naturalisasi Jelang Lawan Arab Saudi, Siapa Saja?
Pilihan
-
Perbandingan Harga Pasaran Marselino Ferdinan vs Ole Romeny, Marceng Seharga 1 Tesla Cybertruck, Ole Bisa Beli 5
-
Selain Marselino Ferdinan, Ini 3 Selebrasi Ikonik Pemain Indonesia: Gaya Suster Ngesot
-
Evaluasi Negatif, Kereta Tanpa Rel di IKN Dihentikan
-
Bikin Iri! Gaji dan Tunjangan Lulusan D3 dan D4 STAN Tembus Jutaan Rupiah?
-
Mendag Ancam Distributor Minyak Goreng MinyaKita yang Jual di Atas HET
Terkini
-
Dua Pengeroyok Sopir Taksi Online di Tol Kebon Jeruk Ditangkap di Bekasi dan Jaktim
-
Polisi Tangkap Dua Pengeroyok Sopir Taksi Online di Tol Kebon Jeruk
-
KB Bank Kembali Meraih Peringkat AAA dari Pefindo, Penuhi Komitmen Keuangan Jangka Panjangnya
-
Inilah Keunggulan yang Ditawarkan Tas Jansport
-
Pj Gubernur Dapat Aduan Masyarakat: Banjir Rob di Muara Angke Sudah Biasa