SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak seluruh komponen masyarakat meneruskan tren penurunan angka kasus Covid-19 di ibu kota setelah pemerintah menerapkan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM dengan penyesuaian.
"Mari kita semua, pemerintah dan masyarakat, teruskan apa yang sudah kita kerjakan selama satu bulan ini. Karena selama satu bulan ini, kita sama-sama meningkatkan keseriusan dalam protokol kesehatan," kata Anies saat meninjau lokasi isolasi terkendali asrama Universitas Bunda Mulia (UBM Housing) di Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (3/8/2021).
Pada saat ini, kata Anies, angka keterisian tempat tidur isolasi di Rumah Sakit atau Bed Occupancy Ratio (BOR) sekitar 56 persen, kemudian keterisian ruangan unit rawat intensif atau Intensive Care Unit (ICU) mencapai 79 persen.
Menurut Anies, angka tersebut sudah jauh lebih rendah dibanding pertengahan Juli, karena saat itu DKI Jakarta memiliki angka BOR sekitar 94-95 persen.
"Sekarang turun sudah jadi 56 persen, kemudian ICU juga sudah turun jadi 79 persen," ujar Anies.
Ini artinya, menurut Anies, kasus aktif di Jakarta memang sudah semakin rendah. Kalau dilihat angkanya pada 16 Juli lalu terdapat 113.000 kasus aktif, namun saat ini tercatat sebanyak 16.000 kasus aktif atau menurun hampir 100.000 kasus.
"Jadi itu dijaga maskernya, jaga jaraknya, mobilitasnya, itu harus terus diteruskan. Yang kedua, adalah mari kita teruskan vaksinasinya," tuturnya.
Saat ini, sudah ada sekitar 7,8 juta orang warga Ibu Kota sudah mendapat vaksin. Anies mengatakan vaksinasi mampu menurunkan risiko terpapar Covid-19 dengan gejala berat.
Namun, Anies meminta masyarakat jangan merasa puas atau berpikir pandemi Covid-19 ini sudah selesai. Karena setiap hari, masih ada 3.000 orang baru yang kena Covid-19.
Baca Juga: Tak Kunjung Dapat Kepastian Jadwal Balapan, Pemprov DKI Stop Pendanaan Formula E
"Jadi selama masih ada 3 ribuan orang kena, berarti masih ada masalah," ungkapnya.
Lalu yang terakhir, tingkat positivity rate di Provinsi DKI Jakarta turun menjadi 13 persen dari sekitar 45 persen. Apabila DKI mau masuk wilayah aman, positivity rate itu harus di bawah lima persen.
"Jadi kita sudah turun nih, trennya. Jadi harus kita teruskan lagi. Kalau ini di bawah lima persen, maka kita masuk zona aman. Kalau sudah zona aman, berarti kita bisa mengatakan bahwa situasi sudah terkendali. Tapi sekarang masih berada di 13-an persen, belum bisa kita mengatakan itu. Begitu ya, tapi trennya positif," tutur Anies. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Buruan! 10 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Rilis, Langsung Cair ke Akun DANA Kamu
-
Mayor Teddy Turun Tangan! Program Makan Gratis Prabowo Kini Sasar Kelompok Kunci 3B
-
Bank Mandiri dan KAI Group Resmikan Implementasi QRIS Tap di Transportasi Publik: Makin Praktis!
-
Dasco Langsung Eksekusi: Layanan Jantung BPJS di Tangerang Tembus Usai Satu Panggilan Telepon
-
7 Tren Sneakers yang Nilainya Turun di Akhir 2025, Solusi untuk Kamu yang Ingin Jual