SuaraJakarta.id - Anggota fraksi PKS DPRD DKI Jakarta, Abdul Aziz menilai reklamasi tidak ada hubungannya dengan anggapan Jakarta bakal tenggelam. Apalagi dianggap sebagai solusi penurunan tanah.
Hal ini dikatakan Aziz menanggapi pernyataan Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono yang menyebut Jakarta bakal tenggelam, seperti prediksi Presiden Amerika Serikat Joe Biden, karena tak melanjutkan reklamasi.
"Tidak ada hubungannya dengan reklamasi," kata Aziz kepada Suara.com, Kamis (5/8/2021).
Aziz menyebut Jakarta bisa tenggelam karena kontur tanah yang terus menurun. Penyebabnya adalah penyedotan air dari dalam tanah yang dilakukan secara terus menerus.
"Sehingga tercipta ruang-ruang kosong di bawah tanah yg menyebabkan tanah meluruh dan turun," ujarnya.
Sejauh ini, Aziz menilai Gubernur Anies Baswedan sudah memiliki solusi atas masalah ini. Caranya dengan melakukan naturalisasi sungai yang mengembalikan air ke dalam tanah dan membuat sumur resapan.
"Program Pemda DKI untuk naturalisasi mengembalikan air hujan ke dalam bumi melalui sumur-sumur resapan adalah salah satu cara mengurangi turunnya permukaan tanah," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta setuju dengan pernyataan Presiden Amerika Joe Biden yang menyatakan ibu kota akan tenggelam 10 tahun lagi. Partai lambang banteng itu menyalahkan Gubernur Anies Baswedan yang tak melanjutkan reklamasi.
Ketua fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono mengatakan pembuatan pulau imitasi ini sejatinya bisa menghambat penurunan tanah. Ia bahkan menyebut hal ini sudah terbukti secara ilmiah.
Baca Juga: Ogah Pakai Gedung Sendiri, DPRD DKI Bahas Perubahan Perda RPJMD di Puncak
"Reklamasi itu dalam rangka untuk memperlambat penurunan permukaan tanah. Jangan salah ini secara teori loh bukan Gembong yang ngomong. Jadi apakah Pak Anis menyetop reklamasi udah benar? Ya salah," ujar Gembong saaat dikonfirmasi, Senin (2/8).
Anies memang sudah menghentikan kelanjutan proyek reklamasi teluk Jakarta yang dikerjakan mulai era mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sejak menjabat 2017 lalu. Namun Anies belakangan malah ingin melakukan reklamasi di bagian Ancol Timur dan Barat seluas 155 hektare.
Ia menilai tindakannya menghetikan reklamasi hanya sekadar perwujudan janji kampanye semata. Karena itu, ia menganggap Anies tak konsisten.
"Dulu Pak Anies menyetop reklamasi. Kenapa menyetop reklamasi? Karena untuk memberikan kepuasan karena janji (kampanye)nya saat itu. Tapi beberapa minggu kemudian dia memberikan izin untuk melakukan pembangunan di area reklamasi," jelasnya.
Ketika bicara tentang perubahan iklim, Joe Biden mengingatkan ancaman Jakarta tenggelam dalam sepuluh tahun mendatang.
"Tapi apa yang terjadi di Indonesia jika proyeksinya benar bahwa dalam 10 tahun ke depan, mereka mungkin harus memindahkan ibu kotanya karena mereka akan berada di bawah air?" kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?