Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 11 Agustus 2021 | 18:03 WIB
Salah satu pegawai percetakan menunjukkan kartu vaksin yang telah dicetak ditemui di Muncul, Setu, Kota Tangsel, Rabu (11/8/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Meski jadi angin segar bagi bisnisnya, Irfan menyadari soal risiko cetak kartu vaksin. Sebab, di dalam kartu tersebut terdapat barcode dan nomor induk kependudukan (NIK) warga yang telah divaksinasi.

Untuk menjaga keamanan dan kepercayaan kliennya, dia selalu menghapus data sertifikat vaksin yang sudah dicetak dalam bentuk kartu seukuran KTP itu.

"Setelah cetak kita hapus. Kita nggak simpan soalnya ada NIK-nya. Kita nggak mau ambil risiko, jadi datanya langsung dihapus," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Baca Juga: Terkuak, Ini Penyebab NIK Warga DKI Dipakai Orang Lain Vaksinasi di Tangsel

Load More