SuaraJakarta.id - Epidemiolog dari FKM Universitas Indonesia Pandu Riono menilai kekebalan komunal atau herd immunity baru akan tercapai jika efektivitas vaksin di atas 80 persen.
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan saat ini Jakarta sudah berada dalam zona hijau dan telah memenuhi herd immunity, setelah adanya penurunan angka kasus aktif COVID-19 dan seiring dengan meningkatnya cakupan vaksinasi.
Menurut Pandu, program vaksinasi yang tengah digencarkan pemerintah saat ini bertujuan bukan untuk mewujudkan herd immunity.
Melainkan untuk menurunkan angka kematian akibat COVID-19 dan kasus COVID-19 dengan gejala berat.
"Walaupun cakupan vaksinasi sudah 100 persen, tingkat imunitas populasi paling tinggi hanya 60 persen, padahal untuk memberikan perlindungan yang cukup besar harus lebih dari 80 persen," kata Pandu, Selasa (24/8/2021).
Pandu menjelaskan bahwa konsep herd immunity, khususnya di DKI Jakarta sulit diwujudkan. Karena vaksin yang digunakan di Indonesia umumnya hanya memiliki efektivitas 55-60 persen.
Di sisi lain, virus corona terus bermutasi, bahkan varian Delta yang sebelumnya sempat mengganas, disebut-sebut mengurangi efektivitas vaksin yang sudah ada, bahkan vaksin yang memiliki efektivitas tertinggi di dunia, seperti Pfier dan Moderna.
"Sulit untuk mencapai herd immunity, tapi vaksin itu penting karena yang kita kejar adalah menurunkan angka kematian dan angka kasus COVID gejala berat. Vaksin itu mampu mengurangi risiko terkena COVID-19 berat dan mengurangi kematian," kata Pandu.
Untuk menyelesaikan pandemi, Pandu mengatakan bahwa tak bisa hanya mengandalkan vaksin semata, karena tidak ada satu pun vaksin di dunia yang memiliki efektivitas 100 persen dalam mencegah COVID-19.
Baca Juga: PPKM Level 3 DKI: Olahraga di Luar Ruangan Boleh, Begini Aturannya
Karenanya, Pemerintah harus terus mendorong masyarakat mengurangi risiko penularan virus, dengan menerapkan protokol kesehatan 3M, mengidentifikasi warga terpapar dengan terus melaksanakan 3T (testing, tracing, treatment), serta percepatan vaksinasi.
"Dengan tiga upaya itu, diharapkan pandemi bisa dikendalikan. Mungkin tidak bisa dihilangkan sama sekali. Tapi kita bisa mempertahankan supaya pelonggaran bisa dilakukan," kata Pandu. [Antara]
Berita Terkait
-
Ribuan Pencari Kerja Terserap Lewat Job Fair DKI Jakarta 2025
-
Jakarta Banjir, Gubernur Jabar Sebut Bendungan Ciawi Percuma Jika Hilir Tak Dibenah
-
Hattrick! Kejagung Kembali Tetapkan Zarof Ricar Tersangka Suap Penanganan Perkara Rp11 Miliar
-
Sekolah Swasta Gratis di Jakarta Tahun Ini? Gubernur Tunggu Perpres Prabowo
-
Ketua DPRD Provinsi DKI Jakarta Sambangi Warga Terdampak Banjir
Terpopuler
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
-
Ole Romeny Kena Tekel Paling Horor Sepanjang Kariernya, Pelatih Oxford United: Terlambat...
-
Amran Sebut Produsen Beras Oplosan Buat Daya Beli Masyarakat Lemah
-
Mentan Bongkar Borok Produsen Beras Oplosan! Wilmar, Food Station, Japfa Hingga Alfamidi Terseret?
Terkini
-
Akselerasi Transaksi Kartu Kredit dan Dorong Gaya Hidup Digital, Mandiri Traveloka Card Tampil Baru
-
Dokumen Kependudukan Rusak atau Hilang Pasca Banjir Tangerang? Begini Cara Mengurusnya
-
5 Cara Cerdas Meletakkan Tandon Air di Rumah Mungil Agar Tetap Estetik
-
Ukuran Tandon Air Ideal untuk Keluarga 4 Orang Dan Rekomendasi Merek Terlaris
-
5 Rekomendasi Bahan Atap Carport Rumah yang Tidak Panas dan Awet