SuaraJakarta.id - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Kota Tangerang Selatan ditarget dilaksanakan awal September mendatang.
Siswa yang mengikuti PTM jumlahnya dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas. Jam belajar pun lebih singkat hanya 2-4 jam.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan, Taryono mengatakan, optimistis PTM akan dilaksanakan pada awal September.
Menurutnya, pelaksanakaan PTM terbatas mendesak dilakukan lantaran sudah banyak keluhan dari orang tua soal pembelajaran daring.
"Iya Insya Allah mudah-mudahan awal September PTM bisa dilakukan. Arahan Pak Wali PTM itu agar segera dilaksanakan karena sudah banyak keluhan dari warga," kata Taryono, Kamis (26/8/2021).
Taryono menerangkan, para pelajar juga sudah banyak mengeluh soal kejenuhan belajar daring di rumah.
"Pasti banyak keluhan, kan orang tua menginginkan sudah sekian lama pembelajaran jarak jauh. Ada banyak kerinduan anak untuk dapat melaksanakan PTM," terang Taryono.
Taryono menuturkan, pelaksanaan PTM di Tangsel boleh dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri, Instruksi Mendagri nomor 35 tahun 2021 dan Surat Edaran Wali Kota Tangsel nomor 443/2925/Huk tentang Pemberlakuan PPKM Level 3 yang berlaku dari 24-30 Agustus mendatang.
Sesuai namanya, PTM Terbatas akan dilakukan dengan sejumlah pembatasan. Siswa yang boleh melaksanakan PTM hanya 50 persen dari kapasitas ruang kelas dan pembelajaran hanya dilakukan pada jam efektif belajar 2-4 jam.
Baca Juga: Aturan Lengkap PPKM Level 3 Tangsel Periode 24-30 Agustus 2021
Sisanya, tetap akan melakukan pembelajaran daring dari rumah dan baru akan melaksanakan PTM pada giliran berikutnya.
Sedangkan yang sudah melaksanakan PTM di sekolah akan kembali belajar daring.
"Jadi sistemnya rolling, dua hari Senin-Selasa kelompok pertama offline, satu hari fasilitas sekolah disterilkan dan Kamis-Jumat yang tadinya online, bisa belajar offline di sekolah," terang Taryono.
Dia mengkalim, saat ini diperkirakan sudah ada 50 persen dari jumlah keseluruhan sekolah TK/PAUD, SD dan SMP di Tangsel yang sudah bersiap melaksanakan PTM.
Hal itu diketahui dari pendataan di Daftar Pokok Pendidikan (Dapodik) yang diisi oleh masing-masing sekolah.
Salah satu syaratnya, lanjut Taryono, pelaksanaan PTM terbatas akan dilaksanakan jika vaksinasi di Tangsel sudah mencapai 70 persen. Sehingga pihaknya akan melakukan akselerasi percepatan vaksinasi bagi pelajar.
Berita Terkait
-
Sadis! Komplotan Perampok di Tangsel Keroyok Korban, Disekap di Mobil Sambil Dipaksa Cari Orang
-
Soroti Tragedi SMAN 72 Jakarta dan SMPN 19 Tangsel, FSGI: Sekolah Lalai, Aturan Cuma Jadi Kertas!
-
Dugaan Perundungan Tewaskan Siswa SMPN 19 Tangsel, Mendikdasmen Segera Ambil Kebijakan Ini
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Diduga Akibat Perundungan, JPPI: Ini Kegagalan Negara
-
Fakta Pilu Siswa SMP di Tangsel: Diduga Dihantam Kursi Besi Oleh Teman, Meninggal Usai Kritis
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
5 Mobil Kecil Bekas Paling Irit BBM, Cocok untuk Anak Kuliah dan Pekerja UMR
-
5 Keunggulan Bank Digital untuk Atur Keuangan Tanpa Ribet bagi Anak Muda
-
BGN Tegaskan Mitra dan Kepala SPPG Harus Rukun agar Program Makan Bergizi Gratis Tak Mandek
-
8 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 80 Juta untuk Pemula yang Ingin Nyaman Hadapi Macet
-
Bank Mandiri Jelang Tutup Buku 2025: Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit, Likuiditas Terjaga