SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengemukakan, menjelang dimulainya pembelajaran tatap muka di 610 sekolah yang dimulai pada Senin (30/8/2021) depan, sebanyak 85 persen guru di Ibu Kota telah divaksinasi Covid-19.
Kepastian tersebut disampaikannya kepada wartawan yang berada di Jakarta Barat pada Jumat (27/8/2021).
“Alhamdulillah sampai hari ini 85 persen guru di Jakarta sudah tervaksinasi,” ungkap Anies kepada wartawan di Jakarta Barat, Jumat (27/8/2021).
Sementara sisanya, belum dapat divaksinasi karena memiliki penyakit bawaan atau baru saja menjadi penyintas Covid-19.
“Yang 15 persen itu adalah mereka yang memiliki komorbid atau penyintas (Covid-19) sehingga belum bisa vaksin. Tetapi pada waktunya mereka nanti akan mendapatkan vaksin,” katanya.
Di samping itu, dari 610 sekolah yang akan dibuka kembali merupakan sekolah yang sudah melewati tahap verifikasi. Mulai dari assesmen satu dan dua.
“Assesment satu adalah kesiapan sarana dan prasarana. Assesment dua adalah kesiapan guru, sekolah dan orang tua. Semua assesment dinyatakan lolos baru bisa ikuti TPM ini,” jelas Anies.
Kemudian, kata Anies, tidak ada kewajiban mengharuskan anak-anak atau peserta didik untuk divaksinasi agar dapat mengikuti pembelajaran tatap muka langsung di sekolah.
"Adapun anak-anak tidak punya kewajiban divaksinasi. Mengapa? Karena anak divaksin atau tidak, bukan urusan si anak, itu adalah keputusan orang tua,” katanya.
Baca Juga: Sekolah Dibuka Lagi Senin Depan, Anies: 85 Persen Guru di Jakarta Sudah Tervaksin
Kata Anies, biasanya anak yang tidak divaksin karena dilarang orang tuanya. Hal itu menurutnya seperti hukuman terhadap si anak.
“Dan anak-anak yang belum vaksin biasanya adalah orang tuanya yang tidak izinkan untuk vaksin. Apabila mereka (si anak) tidak boleh sekolah karena orang tuanya tidak izinkan vaksin, maka mereka seperti kena hukum dua kali. Sekali dilarang vaksin, lalu kedua dilarang sekolah,” ungkapnya.
Kendati demikian, mantan Menteri Pendidikan ini mengatakan, tetap mengizinkan anak-anak yang tidak divaksin mengikuti pembelajaran tatap muka langsung di sekolah.
Kemudian kata Anies, saat PTM nanti para peserta didik akan dipantau. Jika ditemukan ada anak yang kontak erat dengan pasien Covid-19 di keluarganya, maka dia tidak diperkenankan untuk mengikuti pembelajaran untuk sementara waktu.
“Satu lagi tentu ada pemantauan. Ada absensi kalau ada anak-anak yang dua hari berturut-berturut tidak masuk, maka akan langsung dilakukan pengecekan ke rumahnya. Dan apabila ada anak yang di situ ada yang positif, maka mereka tidak boleh masuk sekolah karena mereka kontak erat,” jelasnya.
Pada Senin (30/8) depan, sebanyak 610 sekolah dengan jenjang SD, SMP, dan SMA di DKI Jakarta akan dibuka kembali.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Pemain Keturunan Rp260,7 Miliar Bawa Kabar Baik Setelah Mauro Zijlstra Proses Naturalisasi
- 41 Kode Redeem FF Terbaru 10 Juli: Ada Skin MP40, Diamond, dan Bundle Keren
- Eks Petinggi AFF Ramal Timnas Indonesia: Suatu Hari Tidak Ada Pemain Keturunan yang Mau Datang
- 4 Rekomendasi Sepatu Running Adidas Rp500 Ribuan, Favorit Pelari Pemula
Pilihan
-
Bertemu Rocky Gerung, Kapolri Singgung Pepatah Tentang Teman dan Musuh
-
3 Rekomendasi HP Murah Samsung RAM Besar 8 GB Memori 256 GB, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
9 Sepatu Lari Murah Rp500 Ribu ke Bawah di Shopee, Performa Nyaman Desain Keren!
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Prediksi Oxford United vs Port FC: Adu Performa Ciamik di Final Ideal Piala Presiden 2025
Terkini
-
Rekomendasi Bengkel Mobil Terbaik di Jakarta untuk Mobil Bekas
-
Akselerasi Transaksi Kartu Kredit dan Dorong Gaya Hidup Digital, Mandiri Traveloka Card Tampil Baru
-
Dokumen Kependudukan Rusak atau Hilang Pasca Banjir Tangerang? Begini Cara Mengurusnya
-
5 Cara Cerdas Meletakkan Tandon Air di Rumah Mungil Agar Tetap Estetik
-
Ukuran Tandon Air Ideal untuk Keluarga 4 Orang Dan Rekomendasi Merek Terlaris