SuaraJakarta.id - Ratusan siswa di SMPN 23 Kota Tangerang Selatan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas hari pertama, Selasa (7/9/2021).
Mereka melakukan aktivitas belajar-mengajar dengan menumpang di bekas gedung Sekolah Taruna Jaya, Ciputat.
Namun, kondisi atap gedung sekolah tersebut dianggap mengkhawatirkan lantaran nyaris roboh.
Untuk mencegah roboh, pihak SMPN 23 Tangsel pun memasang kayu penyangga atap di bagian depan ruang kelas di lantai dua.
Kayu penyangga itu pun cukup mencolok walau terlihat dari kejauhan. Terlihat juga genting-genting nyaris ambruk lantaran papan penyangga sudah lapuk.
Kepala Sekolah SMPN 23 Kota Tangerang Selatan, Mamat Rahmat mengatakan, pihaknya masih menumpang di bekas Sekolah Taruna Jaya Ciputat itu karena belum memiliki gedung sekolah lantaran masih proses perencanaan pembangunan.
Mamat mengaku, dirinya khawatir dengan kondisi atap kelas yang hampir roboh itu. Terlebih, saat ini sudah melaksanakan PTM sehingga akan membahayakan siswanya.
"Khawatir mah khawatir ya, apalagi sudah tatap muka gini," kata Mamat ditemui di SuaraJakarta.id di SMPN 23 Tangsel, Selasa (7/9/2021).
Mamat mengaku, pihaknya sudah menyampaikan kondisi gedung sekolah sementara itu ke pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Tangsel.
Baca Juga: 6 Tahun Pasca Diresmikan, Murid SMKN 6 Tangsel Masih Numpang di Gedung Bekas SD
"Ya kami beberapa kali memang sudah menyampaikan ke bagian Sarana Prasarana Dikbud, mungkin banyak sekolahnya. Tapi kamar mandi kami sudah diperbaiki. Tadi ada kunjungan dari Pak Kadis, kami juga sudah sampaikan lagi," ungkap Mamat.
Soal pelaksanakan PTM, Mamat menuturkan pihaknya membatasi jumlah siswa hanya 50 persen dari jumlah total 240, atau hanya 120 yang melaksanakan PTM.
Para siswa itu dibagi ke dalam dua kelompok sesuai dengan urutan absen ganjil-genap.
Siswa yang nomor absennya ganjil dijadwalkan mengikuti PTM terbatas di minggu pertama. Sedangkan siswa yang nomor absennya genap, mengikuti pembelajaran daring.
"Siswa dibagi dua kelompok sesuai nomor absen ganjil dan genap. Di awal ini kelompok siswa yang absennya ganjil dulu laksnakan PTM di sekolah, yang genap mengikuti live streaming pembelajaran melalui Google Meet," papar Mamat.
Dia mengklaim, saat ini tercatat 85 persen siswanya telah disuntik vaksin. Sisanya, belum divaksin lantaran sakit dan belum mendapat izin orang tua.
Berita Terkait
-
Temui Prabowo di Hambalang, Mensos Gus Ipul Beberkan Arahan Penting untuk Program Sekolah Rakyat
-
Dari Gamifikasi hingga AI, Begini Cara Platform ini Bantu Anak SD Kuasai Dunia Digital
-
Tembok Bungkam Polisi di Kasus Penjarahan Bintaro? Identitas Pelaku Jadi Misteri Besar
-
5 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, Memori Besar Baterai Awet
-
Mensos Gus Ipul: Sekolah Rakyat Harus Bebas dari Bullying dan Kekerasan!
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Titik Rawan Jakarta Barat Dijaga Ketat! Polres Kerahkan Personel Gabungan
-
Misteri Nama Baru Halte Senen Sentral: Mengapa "Jaga Jakarta"? Ini Kata Pemprov
-
Rahasia Kepulauan Seribu: Kenapa Jadi Primadona Libur Warga Jakarta?
-
Polisi Tetapkan Sembilan Tersangka Perusakan Polsek dan Polres Jakarta Timur
-
Dulu Tak Layak, Puluhan Rumah di Tangerang yang Dibedah Bikin Warga Semringah