"Air sampahnya langsung ke bawah (tanah), hilang. Nggak masuk ke kali, meresap ke bawah (tanah), karena tadinya lahan ini rawa. Luas lahannya sekira 2.000 meteran," bebernya.
Warga yang membuang sampah di lapak Darkim pun tak gratis. Setiap KK harus membayar iuran Rp 25 ribu setiap bulan. Uang iuran itu langsung dibayarkan warga ke pekerja yang berkeliling mengangkut sampah.
"Warga bayar, kalau nggak bayar mana mau capek ngambilin, Rp 25 ribu per bulan," sebutnya.
Terancam Ditutup
Baca Juga: Pemprov DKI Targetkan 2.742 RW Bisa Pilah Sampah Rumah Tangga
Saat ini, lahan sampah pengolahannya terancam ditutup lantaran adanya warga yang mengeluh ke pihak Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan. Menghadapi ancaman itu, Darkim pun heran.
Pasalnya sudah 31 tahun dia mengolah limbah rumah tangga dan baru kali ini dipersoalkan bahkan diminta ditutup.
"Kalau ada keluhan dari warga, kenapa baru sekarang? Kan udah 30 tahun lebih di sini. Kita cuma bantu warga buat mengolah limbahnya di sini, lahannya juga sewa milik pribadi bukan punya pemerintah," ungkap Darkim heran.
Jika nantinya lapak miliknya harus ditutup, Darkim meminta solusi dari Pemkot Tangsel. Salah satunya dengan meminta mobil pengangkut sampah agar tetap bisa bekerja mengangkut sampah warga.
Pasalnya, hanya itu yang dianggap Darkim sebagai satu-satunya cara mencari nafkah yang dia bisa lakukan di usia senjanya.
Baca Juga: Ratusan UMKM Kuliner di Tangsel Terima Subsidi Promo dari Gojek dan Sampoerna
"Kalau sampah ditutup begitu saja kasihan kita. Bagaimana anak saya, cucu saya. Wong cilik mau ke mana? Jadi solusinya kita minta mobil kecil buat pengangkut sampah," pintanya.
Berita Terkait
-
Rangkaian GoZero% Goes to Medan, Telkom Gelar Aksi Jalan Santai Sambil Pilah Sampah Plastik
-
TPA Jatiwaringin Kritis, Tersisa 6 Hektar dari 31 Hektar Lahan
-
Dinilai Berbahaya, Eks Pegawai KPK Bongkar Dosa-dosa Lili Pintauli usai jadi Stafsus Walkot Tangsel
-
Emiten PPRO Tekan Biaya Sampah di Hunian Apartemen Lewat Budidaya Maggot
-
Gelisah karena Sampah, Ini Sosok Kartini Masa Kini di Sektor Lingkungan
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
PPDB Sebentar Lagi, Ini 5 Rekomendasi SMP Negeri Favorit di Pekanbaru
-
5 Rekomendasi Mobil Murah Pajak Terjangkau, Harga Rp 100 Jutaan Saja!
-
4 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Memori 512 GB Terbaik April 2025
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cuma Turun Rp1.000
-
8 Produk Skincare Terbaik untuk Pria, Cocok buat Kamu yang Aktif di Luar
Terkini
-
Indonesia Sang Penjaga Stabilitas ASEAN: Belajar dari Sukses Perdamaian Kamboja
-
Upaya Bangun Kualitas Hidup Keluarga di Kabupaten Kediri, Mas Dhito Gandeng Fatayat NU
-
Polisi Kejar Pelaku Pembakar Bocah 4 Tahun di Kosambi Tangerang
-
Anti Cekak Akhir Bulan, Segera Klaim Saldo DANA Gratis Minggu 27 April 2025!
-
Laporan Dibegal, Pemuda di Tangerang Ternyata Tertembak Pistol Sendiri