Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 22 September 2021 | 08:05 WIB
Tumpukan sampah di TPS Jalan Wijaya Kusuma Ujung X Gang Sawo 1 RT 13 RW 1 Kelurahan Pondok Betung, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Selasa (21/9/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

"Dulu lokasinya di situ, tapi sekarang sudah habis dibakar dan banyak rumput hijau terus geser ke situ bekas rawa," jelas Komar.

Pantauan SuaraJakarta.id di lokasi, sampah-sampah di lokasi tersebut tampak menggunung. Tak hanya sampah plastik, tapi ada juga kasur bekas.

Sampah-sampah itu ditumpuk di bawah kerak sisa pembakaran sampah plastik sebelumnnya. Di sampingnya, terdapat lahan pemakaman umum yang dipisah dengan garis saluran air yang airnya berwarna hitam. Tak jarang, sampah yang menumpuk itu pun jatuh ke saluran tersebut.

Lokasi itu pun berada di belakang kluster perumahan yang sudah masuk ke wilayah Jakarta Selatan. Rumah-rumah yang ada di sekitar, praktis terdampak dari asap pembakaran sampah plastik yang mengikuti arah angin.

Baca Juga: Pemprov DKI Targetkan 2.742 RW Bisa Pilah Sampah Rumah Tangga

Tumpukan sampah dibakar di TPS Jalan Wijaya Kusuma Ujung X Gang Sawo 1 RT 13 RW 1 Kelurahan Pondok Betung, Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Selasa (21/9/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Iuran Sampah

Darkim penyewa lahan sekaligus pengolah limbah rumah tangga itu, tampak sedang bersantai ketika ditemui di tempat pengolahan sampah. Dia bercerita, memanfaatkan lahan tersebut untuk pengolahan limbah sudah sejak 1991.

Darkim mengolah limbah rumah tangga bersama istri dan anak-anaknya yang sudah berkeluarga, serta sejumlah saudaranya. Untuk memakai lahan itu, dia membayar sewa sebesar Rp 2,5 juta per bulan.

Darkim menyebut, kini kondisi sampah sudah menumpuk hingga setinggi 3 meter. Meski setiap hari dibakar, tapi sampah itu tak pernah habis lantaran terus bertambah setiap hari.

"Sampah-sampah ini diambil dari rumah warga pakai delapan gerobak. Setiap satu gerobak kapasitasnya kira-kira 1,5 kuintal lebih. Yang laku saya ambil, yang nggak laku saya bakar. Tinggi tumpukan sampah sekarang dari dasar sekira 3 meter," ungkap Darkim kepada SuaraJakarta.id, Selasa (21/9/2021).

Baca Juga: Ratusan UMKM Kuliner di Tangsel Terima Subsidi Promo dari Gojek dan Sampoerna

Darkim mengklaim, meski tumpukan sampah sudah menumpuk, tapi tak pernah mengeluarkan bau lendir dari endapan sampah karena langsung meresap ke tanah.

Load More