Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 18:27 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi kata sambutan di Masjid Al-Mansyur, Tambora, Jakarta Barat, Jumat (8/10/2021). (ANTARA/Walda)

SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan revitalisasi Masjid Al-Mansyur, Tambora, Jakarta Barat.

Peresmian dimulainya revitalisasi Masjid Al-Mansyur dilakukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Kami ingin semua tempat ibadah di Jakarta yang punya sejarah dirawat, dikembangkan, direvitalisasi seperti Masjid Al-Mansyur," kata Anies di lokasi, Jumat (8/10/2021).

Masjid Al-Mansyur dipilih sebagai rumah ibadah yang direvitalisasi lantaran dianggap sebagai bangunan bersejarah.

Baca Juga: Revitalisasi Masjid Jami Al Mansyur, Anies Targetkan Rampung Sebelum Ramadan 2022

Masjid Al-Mansyur menjadi salah satu tempat dikibarkan bendera Merah Putih di awal masa kemerdekaan Republik Indonesia.

Selain itu, tempat ini menjadi salah satu pusat berkembangnya ajaran Islam di Ibu Kota sejak 300 tahun lalu.

"Tempat ini adalah tempat perjuangan, tempat pendidikan, tempat kebangkitan umat yang bermanfaat lintas zaman," kata Anies.

Revitalisasi ini akan memakan waktu beberapa bulan dan diperkirakan rampung pada Mei atau Juni 2022.

Anies berharap prosesnya berjalan lancar sehingga warga setempat bisa segera kembali beraktivitas di masjid tersebut.

Baca Juga: Anies Baswedan Curhat Capek Pimpin Jakarta, Merasa Seperti Tahanan Kota

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al-Mansyur, Afiif Ahmadi Mansur mengapresiasi upaya yang dilakukan Anies dalam rangka merevitalisasi masjid bersejarah ini.

Afiif mengatakan pihaknya sudah berupaya melakukan revitalisasi masjid sejak gubernur sebelum Anies. Namun kala itu revitalisasi tidak kunjung terjadi.

Afiif yang juga cicit dari pendiri Nasjid Al-Mansyur mengaku sudah mendapatkan gambaran bentuk masjid setelah revitalisasi. Namun demikian dia belum bisa menjelaskan dengan detail terkait desain masjid.

Dia memastikan selama revitalisasi, kegiatan keagamaan masih bisa berlangsung di dalam masjid kecuali Shalat Jumat.

"Kalau kata arsiteknya bilang masih bisa dipakai untuk sholat lima waktu. Tapi kalau sholat Jumat tidak bisa, jadi kita shalat di depan," kata dia. [Antara]

Load More