Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Jum'at, 15 Oktober 2021 | 19:05 WIB
Tempat karantina Rumah Lawan Covid-19 bertema glamour camping kini kosong dari pasien COVID-19 gejala ringan yang menjalani karantina di Tandon Ciater, Serpong, Jumat (15/10/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Setelah sempat merawat ribuan pasien, tempat karantina Rumah Lawan COVID-19 Kota Tangerang Selatan (RLC Tangsel) kini kosong tak berpenghuni. Sudah hampir sepekan tidak ada pasien COVID-19 yang dirawat di sana.

Koordinator Rumah Lawan COVID-19, dr Suhara Manulang menuturkan, kondisi tersebut sudah berlangsung sejak pekan ini usai dua pasien terakhir sembuh dan pulang setelah dikarantina selama 14 hari.

"Hari Minggu dua orang terakhir pulang dan sampai sekarang masih kosong tak ada pasien yang masuk untuk dikarantina," kata Suhara kepada SuaraJakarta.id, Jumat (15/10/2021).

Meski tak ada pasien, Suhara menyebut, aktivitas para pegawai dan tenaga kesehatan di sana tetap beraktivitas seperti biasa.

Baca Juga: Naik Lagi! Pasien Covid Indonesia Bertambah 915 Kasus, 19.318 Orang Masih Dirawat

Mereka, kata Suhara, tetap datang setiap hari bahkan tetap standby 24 jam. Mulai dari nakes, hingga penjaga keamanan.

"Tetap kita kan standby. Karena COVID-19 ini belum selesai. Tetap jaga 24 jam karena kita tidak tahu malam ada yang positif dan dirujuk," ungkapnya.

Tetapi, untuk efisiensi nakes yang tak menangani pasien, sejumlah perawat pun diperbantukan ke tempat lain. Tapi, jika terjadi lonjakan kasus lagi akan diambil lagi.

"Beberapa perawat mungkin akan diserap oleh Dinas Kesehatan untuk diperbantukan di 119. Sehingga jika nanti ada lonjakan pasien lagi, kita tinggal ambil lagi," terang Suhara.

Suhara menyebut, diperkirakan ada lima perawat yang akan diperbantukan ke 119. Mereka diambil dari lima tim nakes yang ada di Rumah Lawan Covid-19.

Baca Juga: Mural Satire soal Keadilan Dekat Polres Tangsel Dihapus, Warga: Mungkin Kesindir

Biasanya, kata Suhara, dalam satu tim empat nakes. Total nakes di RLC tercacat ada 25 nakes terdiri dari 8 dokter dan 17 perawat.

Meski aktivitas para pekerjanya lebih santai, Suhara mengklaim, bahwa pembayaran gaji tetap diberikan secara penuh tanpa ada pemotongan.

"Mereka tetap dibayar. Kalau Tangsel ini kan sifatnya investasi, beda dengan tempat lain yang beli putus. Kalau Tangsel dari awal semua sudah dianggarkan mulai dari fasilitas, tenaga dan konsumsi," katanya.

Diketahui, Rumah Lawan COVID-19 milik Pemerintah Kota Tangerang Selatan mulai beroperasi sejak Maret 2020. Hingga saat ini tercatat, tempat karantina pasien Covid-19 bergejala ringan itu sudah merawat hingga 4.019 orang.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More