SuaraJakarta.id - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan Jakarta belum siap menghadapi ancaman cuaca ekstrem yang diprakirakan oleh BMKG terjadi akhir 2021 dan awal 2022.
"Kalau saya katakan, untuk kesiapan Jakarta, belum siap," kata Prasetyo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (2/11/2021).
Prasetyo menyebutkan ketidaksiapan Jakarta Ini terlihat dari belum terealisasinya proyek sodetan yang menghubungkan Sungai Ciliwung dengan Kanal Banjir Timur di Jakarta Timur yang telah direncanakan pada era pemerintahan sebelumnya.
Kemudian proyek normalisasi sungai yang belum dilanjutkan hingga saat ini juga menjadi salah satu penyebab Jakarta tidak akan siap dalam menghadapi cuaca ekstrem, katanya.
Lalu, kata dia, sistem drainase atau tali air juga tidak terkoneksi dengan baik sampai ke saluran air yang besar.
"Saya bukan menyalahkan atau tidak menyalahkan ya. Permasalahkan banjir itu kenapa teriak-teriak pas saatnya hujan. Pas sebelum hujan juga kan barang-barang yang dibeli banyak sekali ya alat-alat buat ngeruk tanah," kata Prasetyo.
Namun demikian, politikus PDI Perjuangan ini tidak mau menyalahkan siapapun banjir karena DPRD juga turut bertanggung jawab.
"Kita sebagai pemerintah daerah, saya juga bertanggungjawab. Tapi ini harus kerjasama semua pihak termasuk PPSU, pasukan biru dan lain-lain harus turun tangan untuk melakukan pembersihan kali-kali di Jakarta," tuturnya.
Peringatan Dini
Baca Juga: Sudah Sebulan Sejak Dilaporkan, Ketua DPRD DKI Tantang Badan Kehormatan
Sebelumnya, BMKG sudah mengeluarkan peringatan dini kepada pemerintah dan masyarakat soal fenomena La Nina karena berpotensi menimbulkan peningkatan curah hujan.
Apabila curah hujan tinggi mencapai 70 hingga 100 persen berpotensi menimbulkan bencana alam di antaranya banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah di Tanah Air.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) Antisipasi La Nina, Jumat (29/10) menyebutkan fenomena La Nina diperkirakan akan berlangsung hingga level moderat yang puncaknya terjadi pada Januari hingga Februari 2022.
Fenomena alam ini muncul karena adanya anomali pendinginan suhu muka laut di Samudera Pasifik bagian tengah yang telah melewati ambang batas La Nina.
Sejak September 2021, suhu muka laut tercatat minus 0,63 kemudian lebih dingin pada Oktober 2021 mencapai minus 0,92 yang mengindikasikan penguatan intensitas La Nina dan apabila menyentuh angka satu, diperkirakan memasuki intensitas moderat.
Untuk itu, diharapkan pemerintah baik pusat dan daerah serta masyarakat mulai siap siaga menghadapi dampak musim hujan yang muncul akhir hingga awal tahun sekaligus terjadinya La Nina.
Berita Terkait
-
Alarm Keras DPR ke Pemerintah: Jangan Denial Soal Bibit Siklon 93S, Tragedi Sumatra Cukup
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Jelang Nataru, Prabowo Minta Peringatan Dini BMKG Jadi Perhatian Serius
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
7 Sepatu Lari Pintar untuk Analisis Lari Lebih Akurat, Solusi bagi Pelari Modern
-
9 Mobil Keluarga Bekas dengan Angsuran Rp3 Jutaan Sebulan, Nyaman Tanpa Bikin Ketar-ketir
-
Liburan Makin Seru, Bank Mandiri Tebar Promo FOMO Akhir Tahun hingga Rp2,5 Juta
-
10 Mobil Bekas untuk Mengatasi Rasa Bosan Berkendara bagi yang Suka Ngebut
-
Larangan Truk saat Nataru Dipersoalkan, Distribusi Barang hingga Air Minum Terancam