SuaraJakarta.id - Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Justin Adrian mengkritisi penanganan banjir Jakarta oleh Pemprov DKI.
Menurutnya, problematika banjir Jakarta akan sulit terselesaikan di era Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Hal itu disampaikan Justin usai acara silaturahmi dan dialog dengan warga di Cililitan Besar, Jakarta Timur, Minggu (14/11/2021).
“Penyelesaian banjir di dki Jakarta ya sulit di zaman Anies. Masyarakat sepertinya gak bisa berharap (banyak),” kata Justin ditemui SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di lokasi.
“Masa jabatan Anies empat tahun terakhir adalah masa yang sia-sia. Anies sudah mengelola APBD totalnya lebih dari Rp 300 triliun untuk empat tahun. Tapi kita lihat tidak ada sungai yang tambah lebar, saya juga susah menemukan sungai mana tambah lebar,” sambungnya.
Justin menilai, permasalahan banjir di Jakarta bukan cuma satu masalah. Ini berkaitan juga dengan pengadaan air bersih, di mana pengadaan air bersih cuma 60 persen.
Di samping itu, banyak orang mengeksploitasi air tanah dalam, dan menjadi penyebab penurunan permukaan tanah di Jakarta.
“Belum lagi dengan intensitas hujan, belum lagi dengan tata ruang kita yang buruk di mana tidak ada penindakan terhadap mereka-mereka yang membuat bangunan yang mempersempit saluran-saluran air,” ujar Justin.
“Ditambah lagi dengan sampah kita yang 70 ribu ton per hari. Empat tahun Anies menjabat enggak ada ITF itu yang jadi. Banyak sampah menyumbat saluran di mana-mana. Ya banjir ini bukan cuma satu masalah. Cuma beliau sepertinya ya cuma sibuk kasih makan kucing, dan lain sebagainya,” sambungnya.
Baca Juga: Anies Targetkan Banjir Jakarta Surut Dalam Waktu 6 Jam
Wakil Ketua Fraksi PSI DPRD DKI ini juga mengkritisi pembangunan sumur resapan sebagai salah satu solusi penanganan banjir.
Menurut Justin, hal utama penanganan banjir adalah menambah kapasitas daya tampung dan alir air, termasuk normalisasi sungai.
“Sekarang kita lihat sendiri, kemarin Rp 440 miliar dianggarkan untuk bikin sumur resapan, progresnnya gimana, hasilnya bagaimana? Outcome-nya seperti apa? Kemarin mereka janjinya 25 ribu titik, katanya sekarang sudah jadi separuhnya. Tapi separuhnya pun belum ada data terverifikasi letaknya di mana.”
“Sekarang minta lagi mereka sekitar Rp 360 miliar, lagi-lagi untuk sumur resapan. Tapi sekali lagi saya ingatkan, kita gak bisa melupakan penambahan kapasitas daya tampung dan alir air,” pungkas Justin.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Antara Niat Baik dan Petaka: Mahfud MD Bongkar Masalah Hukum di Balik Keracunan MBG
-
60 Siswa di Jakarta Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Dinkes DKI: Disebabkan Bakteri
-
Lebih dari Sekadar Bank, Bank Mandiri Buktikan Komitmen Lingkungan Lewat Aksi Bersih Mandiri
-
Malam Minggu Hoki, 5 Link DANA Kaget Aktif Menantimu Dan Siap Cuan Maksimal
-
Kementerian Haji Minta Calon Pegawai dari Kementerian Agama Bersih dari Korupsi