SuaraJakarta.id - Jumlah warga sekolah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang terpapar COVID-19 dilaporkan bertambah dari sebelumnya 43 orang kini menjadi 79 orang.
Data itu berdasarkan hasil swab antigen massal yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Tangsel sejak pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 6 September 2021.
Meski ada penambahan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel, Taryono mengaku, tak tahu-menahu soal penambahan jumlah warga sekolah yang terpapar COVID-19.
Taryono mengaku, hingga saat ini pihaknya belum mendapat data terbaru dari Dinkes Tangsel soal penambahan jumlah orang yang terpapar COVID-19 di lingkungan sekolah.
"Enggak ada, saya belum ada laporan," kata Taryono saat dikonfirmasi SuaraJakarta.id, Senin (22/11/2021).
Taryono mengaku, hingga saat ini belum mendapat laporan dari pihak sekolah. Terutama SD dan SMP yang di bawah kewenangannya, soal adanya warga sekolah terpapar COVID-19.
Menurutnya, sesuai aturan dalam Surat Keputusan Bersama 4 Menteri soal pelaksanaan PTM Terbatas di sekolah, pihak sekolah tak berkewajiban melaporkan temuan kasus ke kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel dapat melakukan tindakan langsung. Salah satunya penutupan sekolah 3x24 jam untuk sterilisasi.
"Saya belum punya datanya, kalau misalnya ada berapa dari beberapa sekolah ya semuanya ditutup. Normatif aja, sesuai SKB 4 menteri itu kan kalau memang ditemukan terkonfirmasi positif, maka baik itu guru ataupun siswa agar isolasi mandiri," ungkapnya.
"Begitu ditemukan yang terpapar COVID-19, standarnya begitu. Kalau ada yang terkonfirmasi langsung yang bersangkutan isoman dan sekolahnya ditutup 3x24 jam untuk sterilisasi," jelasnya.
Baca Juga: Indonesia Tambah 186 Kasus Positif Covid-19, dari DIY Terbanyak Keenam
Dengan bertambah jumlah warga sekolah terpapar COVID-19u, Taryono meminta tak hanya guru, tapi orang tua dan lingkungan tempat siswa tinggal harus bekerja sama mencegah penyebaran COVID-19.
Menurutnya, jika ada siswa dan keluarganya yang sakit bahkan menjalani isoman, pihak lingkungan juga harus melaporkan di sekolah sehingga tak perlu belajar di sekolah.
"Orang tua jangan memaksakan kalau ada keluarganya yang sakit, bahkan kalau dia pilek pun nggak usah sekolah. Nggak usah masuk. Itu SOP yang sudah kita sampaikan. Pilek aja anak nggak boleh belajar di sekolah, belajar di rumah aja. Makanya ada dua skenario, belajar di sekolah dan di rumah," ungkapnya.
"Jangan sampai akibat adanya penambahan warga sekolah yang terpapar COVID-19 ini pada kesimpulan PTM ditutup, batalkan saja, kasihan anak. Bukan hanya soal capaian belajar, tapi yang lebih krusial adalah psikososial anak, jangan sampai anak trauma, di rumah kurang interaksi sosial. Takut terpapar dan sakit itu kan trauma," pungkasnya.
Dari informasi yang dihimpun, warga sekolah positif COVID-19 alami penambahan secara bertahap. Pada 1 November 2021, Dinkes Tangsel mencatat ada 43 warga sekolah yang terpapar COVID-19.
Kemudian pekan berikutnya bertambah menjadi 50 orang dan terbaru bertambah 79 orang yang terpapar COVID-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
-
BEI Beri Peringatan Kepada 167 Emiten, Imbas Lambatnya Lapor Keuangan
-
Danantara Tunjuk Bupati Gagal jadi Komisaris Utama Perusahaan BUMN
Terkini
-
Cara Mudah Mendapatkan Saldo DANA Kaget Hari Ini Setelah Cuti Bersama
-
Generasi Muda Selamatkan Terumbu Karang Jakarta
-
Ini Dia Nomor-Nomor Andalan 5 Atlet Renang Junior Indonesia di Kejuaraan Dunia 2025
-
Karya Tujuh Pemilik IP Lokal Ditampilkan di Bus Transjakarta
-
Bank Mandiri Meriahkan Pesta Rakyat HUT ke-80 RI di Bundaran HI, Gelorakan Semangat Nasionalisme