SuaraJakarta.id - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana mengatakan, Pemprov DKI Jakarta perlu memperbanyak kamera pemantau atau CCTV. Terutama di beberapa titik rawan Ibu Kota.
Menurut William, dengan diperbanyaknya CCTV di titik rawan kejahatan, dengan begitu tingkat kriminalitas dapat diminimalkan.
"Saya kira salah satu yang paling penting sebaran titiknya. Perlu diperbanyak terutama sifatnya untuk hal keamanan. Ke depannya CCTV harus fokus untuk manfaat keamanan dan memantau kondisi kota," katanya.
Meski demikian, William mengatakan, dalam penambahan CCTV perlu dilakukan analisis kebutuhan. Sehingga lokasi-lokasi yang dipilih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan warga Jakarta.
"Harus ada pemantauan dan analisis kebutuhan, misalnya, di tempat umum seperti pasar dan trotoar. Atau di tempat yang rawan kejahatan, itu bisa direkomendasikan," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi A DPRD DKI Jakarta Nasrullah mengharapkan CCTV di Jakarta juga terintegrasi dengan sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Hal ini demi menciptakan kenyamanan dan keamanan masyarakat.
Nasrullah menilai integrasi CCTV dengan SKPD seperti Dinas Perhubungan (Dishub), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), penting untuk direalisasikan oleh Diskominfotik DKI Jakarta.
"Makanya perlu ada integrasi yang terkoneksi dengan pihak lain," ujar Nasrullah, Senin (22/11/2021).
Apalagi ini sebagai pusat data yang nantinya memberikan informasi kepada pihak lain yang membutuhkan.
Baca Juga: Awasi Pembuang Sampah Sembarangan, Jembatan di Bondowoso Akan Dipasang CCTV
"Seperti info lalu lintas, banjir, kebakaran, hingga kriminal," katanya.
Kepala Dinas Kominfotik DKI Jakarta Atika Nur Rahmania setuju dengan usul pengintegrasian CCTV dengan sejumlah SKPD. Karena itu, langkah awal yang akan dilakukan, yakni membuat kajian terlebih dahulu.
"Saya kira ini satu inovasi yang bisa kita usung melalui sebuah kajian yang baik untuk memastikan CCTV bukan hanya stand alone, tapi bisa terintegrasi secara overall dengan sistem 112, BPBD dan Kebakaran," katanya.
Atika juga berupaya agar satu sistem dapat mencakup semua informasi, seperti titik genangan, dan kemacetan yang terpantau oleh CCTV. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu repot membuka banyak website untuk mendapatkan informasi.
"Jadi intinya, ke depan kita ada one stop service, jadi masyarakat tidak perlu membuka satu-satu website untuk mengakses layanan. Selama ini kita masih gunakan second data atau report dengan penggunaan CCTV maka bisa kita dapatkan data realtime," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jangan Asal Terima! Galon Kusam dan Buram Ternyata Simpan Risiko Zat Kimia Berbahaya
-
Beton Precast untuk Dermaga dan Akselerasi Logistik Jakarta
-
Nikmati Liburan Akhir Tahun di Rumah Saja, Ini Tips Upgrade Kenyamanan Tanpa Worry
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
Cek Fakta: Viral Video Menkeu Purbaya Semprot DPR Habiskan Rp20 Miliar di Rapat, Ini Faktanya