SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta organisasi masa (Ormas) di Jakarta berkegiatan produktif untuk kepentingan masyarakat, buntut dari demo Pemuda Pancasila yang berujung ricuh akibat pemukulan terhadap perwira menengah kepolisian.
Riza mengingatkan aksi ormas terjadi konflik dan saling kontak fisik bahkan menggunakan senjata tajam, tentunya tidak dibenarkan dan melawan hukum.
"Karenanya, kami minta semua organisasi yang di Jakarta mari lakukan kegiatan yang produktif untuk pembangunan Jakarta, produktif untuk kepentingan generasi muda, dan utamanya untuk kepentingan masyarakat banyak," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis (26/11/2021) malam.
Terlebih, kata Riza, saat ini Jakarta sedang berjuang melawan pandemi COVID-19. Sehingga diharapkan semua pihak turun membantu memberikan peran dalam penuntasan pandemi ini.
Riza menambahkan pihaknya tidak melarang aksi demonstrasi dilakukan oleh ormas, namun dia meminta agar aksi demonstrasi dilakukan secara tertib tanpa adanya kekisruhan.
"Semua teman-teman Ormas di Jakarta, kami terima kasih telah melakukan pembagian sembako, pemberian vaksin, melakukan donor, terimakasih untuk itu semua. Demonstrasi boleh, tapi tolong diatur dengan baik, teratur, jangan ada anarkis apalagi pemukulan," ucap Riza menambahkan.
Sebelumnya, Pemuda Pancasila menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI Jalan Gatot Subroto, Tanah Abang, Jakarta Pusat, sejak Kamis siang.
Massa menuntut permintaan maaf dari Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang yang mendesak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) segera menertibkan sejumlah organisasi masyarakat (ormas), termasuk Pemuda Pancasila, yang kerap terlibat bentrokan serta meresahkan masyarakat.
Hal itu buntut dari insiden bentrokan ormas yang melibatkan PP dengan Forum Betawi Rempug (FBR) di Ciledug, Kota Tangerang.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Akan Panggil Koordinator Aksi Demo Pemuda Pancasila
Namun dalam aksi tersebut, beberapa anggota Pemuda Pancasila mengeroyok dan memukul polisi perwira menengah saat berunjuk rasa.
Akibat kejadian itu ada 21 orang ditangkap terkait unjuk rasa termasuk 15 orang ditetapkan tersangka dan ditahan lantaran membawa senjata tajam.
Kemudian satu orang berinisial RC ditetapkan sebagai tersangka pemukulan terhadap Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali. [Antara]
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Terbaik dalam Pencegahan Korupsi, Wagub DKI Jakarta Terima Penghargaan dari KPK
-
Satpol PP Tindak Rumah Makan dan Tempat Pemotongan Anjing di Jakarta Timur
-
Sejumlah Ormas Dukung Polda Metro Jaya Usut Rencana Kerusuhan dan Bom Molotov Jelang Hari HAM
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Pramono Anung Kukuhkan 1.005 Pelajar Jadi Duta Ketertiban: Jadi Mitra Satpol PP
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?
-
5 Jebakan Psikologis Beli Sekarang Bayar Nanti yang Bikin Boros
-
7 Sepatu Lari Pintar untuk Analisis Lari Lebih Akurat, Solusi bagi Pelari Modern