SuaraJakarta.id - Kencangnya isu reshuffle di dalam kabinet Jokowi-Maruf Amin dalam beberapa waktu belakangan memunculkan sejumlah spekulasi. Walaupun Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyatakan tidak ada rencana perombakan jajaran di tingkatan menteri.
Meski begitu, Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai, sinyal reshuffle kabinet justru semakin terbuka lebar.
"Kalau dilihat dari nuansa secara politik, kelihatannya Presiden Jokowi mau melakukan reshuffle kabinet," ujarnya seperti dikutip Wartaekonomi.co.id-jaringan Suara.com.
Dia menyebut, ada sejumlah nama menteri yang menurut penilaiannya layak untuk direshuffle. Salah satunya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.
"Menkominfo Johnny G Plate itu, kan, (kinerjanya) kurang," katanya.
Meski begitu, Trubus mengungkapkan, jika Presiden Jokowi belum berani mereshuffle menteri-menteri yang berasal dari partai politik (parpol) koalisi pemerintah. Pun Johnny G Plate yang merupakan menteri dari parpol koalisi, Partai NasDem.
"Kecuali ada alasan yang kuat, misalnya dahulu Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo karena korupsi" ungkap Trubus.
Isu reshuffle kabinet sendiri berembus setelah terjadi pergantian Panglima TNI dari Marsekal Hadi Tjahjanto ke Jenderal Andika Perkasa beberapa waktu lalu. Kala itu, Hadi Tjahjanto disebut-sebut bakal menjadi menteri baru di kabinet Presiden Jokowi.
Namun belakangan, kabar reshuffle kabinet tersebut dibantah pihak istana. Mensesneg Pratikno menyatakan belum ada rencana reshuffle kabinet. Sehingga, menteri dan wakil menteri bekerja seperti biasa.
Baca Juga: Heboh Isu Reshuffle Kabinet, Partai Gerindra Sampaikan Pesan Ini pada Jokowi
"Setahu saya tidak ada rencana (Reshuffle) tersebut. Jadi, pokoknya semua menteri tetap bekerja seperti biasa, semua Wamen tetap kerja seperti biasanya," ujar Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/11/2021).
Pratikno menyebut, jika jajaran menteri Jokowi saat ini fokus mewaspadai perkembangan kasus Covid-19, terlebih munculnya varian baru Covid-19 yakni Omicorn.
"Kami juga terus waspada, apalagi ini kan Covid ada varian baru Omicron. Kita (Jajaran pemerintah) harus waspada apalagi kemudian ada Nataru, libur Natal dan Tahun Baru. Jadi kita antisipasi bagaimana perekonomian tetap bergerak, tetapi covid tetap terkendali. semua fokus bekerja," tutur Pratikno.
Ketika ditanya soal isu reshuffle menyusul PAN bergabung ke pemerintah, Pratikno menegaskan belum ada rencana reshuffle.
"Sampai saat ini belum ada rencana, sampai sekarang lah ya," katanya.
Untuk dikektahui, Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto mengaku, baru mendengar isu Jokowi akan melakukan reshuffle pada 8 Desember 2021. Menanggapi itu, PAN sendiri dalam posisi siap jika diminta untuk mengisi kursi di Kabinet.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
5 Mobil Kecil Bekas Paling Irit BBM, Cocok untuk Anak Kuliah dan Pekerja UMR
-
5 Keunggulan Bank Digital untuk Atur Keuangan Tanpa Ribet bagi Anak Muda
-
BGN Tegaskan Mitra dan Kepala SPPG Harus Rukun agar Program Makan Bergizi Gratis Tak Mandek
-
8 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 80 Juta untuk Pemula yang Ingin Nyaman Hadapi Macet
-
Bank Mandiri Jelang Tutup Buku 2025: Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit, Likuiditas Terjaga