Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 06 Desember 2021 | 21:54 WIB
Kegiatan bongkar muat kapal di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa, Penjaringan, Jakarta Utara saat banjir rob melanda pada Jumat (6/12/2021). [ANTARA/Abdu Faisal]

SuaraJakarta.id - Sembilan pompa mobile disiagakan Pemerintah Kota Jakarta Utara untuk mengantisipasi banjir rob akibat pasang gelombang laut di Teluk Jakarta.

Pompa mobile tersebut telah ditempatkan pada enam titik lokasi sejak 2 Desember 2021 di tiga kecamatan, yaitu Pademangan, Penjaringan, dan Tanjung Priok.

Kepala Seksi Pemeliharaan Drainase Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Jakarta Utara, Yursid Suryanegara mengatakan, pihaknya juga melakukan pemantauan ketinggian air secara rutin setiap 30 menit di pintu air Marina dan Kali Asin.

"Serta membuat tanggul-tanggul berupa karung pasir di sejumlah titik, seperti di Jalan RE Martadinata, di sekitar Muara Baru, dan Pelabuhan Sunda Kelapa," ujar Yursid, Senin (6/12/2021).

Baca Juga: Berlumur Darah di Jalanan, Sopir Ekspedisi di Jakut Dibacok Begal, Duit Jutaan Rupiah Raib

Sementara itu, Camat Penjaringan Depika Romadi mengatakan penanganan banjir rob dilakukan saat genangan air mencapai titik tertinggi dan saat mulai surut sekitar pukul 12.30 WIB.

“Untuk mempercepat penurunan air rob dibantu dengan pompa dari Sudin SDA kemudian dibantu tim PPSU dan petugas Pelangi yang ada di Kecamatan Penjaringan, baik untuk membersihkan sampah di saluran, atau mengganggu hambatan-hambatan. Intinya untuk mempercepat penurunan genangan atau mengeringkan kondisi rob," ujar Depika.

Camat Penjaringan pun memastikan bahwa penanggulangan genangan rob itu terlaksana berkat kolaborasi unsur tiga pilar, yaitu Kepolisian Sektor Sunda Kelapa, Polsek Muara Baru, Polsek Penjaringan, dan Komando Rayon Militer (Koramil) Penjaringan.

Kepala Suku Dinas Sosial Kota Jakarta Utara, Rosihan Arsyad mengatakan, pihaknya terus memperhatikan kecukupan pangan untuk tiga kali sehari kepada warga yang terkena dampak banjir rob yang menggenang di Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, dan sekitarnya.

Makanan yang didistribusikan Sudinsos Jakut hingga Senin, sebanyak 700 boks untuk sekali makan.

Baca Juga: Ida F-PDIP: Normalisasi Sungai Paling Efektif Kendalikan Banjir, di Pesisir Utara Tanggul

Rosihan menambahkan, selain itu Petugas Sosial Kesiapsiagaan Bencana (PSKB) sebanyak 12 orang juga dikerahkan bersama Taruna Siaga Bencana (Tagana) berjumlah 40 orang untuk menyiapkan makanan di dapur umum Sudin Sosial Jakarta Utara.

"(Makanan) lalu diserahkan kepada Kelurahan Ancol untuk dilakukan pendistribusian kepada warga,” ujar Rosihan.

Sedangkan pendistribusian makanan tersebut dilakukan oleh pengurus RW kepada warga di sebelas RT yang ada di RW 08, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan.

Lurah Ancol Rusmin menyampaikan tidak ada warga yang mengungsi selama rob terjadi sejak Sabtu. Namun pihaknya tetap mengimbau warga agar melakukan evakuasi sementara ke sejumlah posko pengamanan seperti Masjid Al-Izhar, Masjid Nur Janah, Masjid Al-Bahrain dan Sekretariat RW ketika air laut mulai naik.

“Kami setiap hari mengimbau warga melalui grup WhatsApp RT/RW untuk selalu siaga dan tenang, apabila terjadi rob, kami menyarankan melalui pengurus wilayah segera melakukan evakuasi mandiri ke posko pengamanan,” ujar Rusmin.

Dia menambahkan, Satuan Pelaksana Suku Dinas Lingkungan Hidup Kota Jakarta Utara dan Tim Suku Dinas Sumber Daya Air Kecamatan Pademangan juga ikut melakukan penanganan selama rob terjadi.

Fenomena rob berpotensi terjadi karena tanggul di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa yang belum terlalu tinggi sehingga menyebabkan air laut saat pasang pukul 10.00 WIB tumpah ke daratan.

Ketika air laut tumpah ke darat, maka genangan pun tak terhindarkan. Sehingga mau tak mau aktivitas pun terganggu hingga air laut surut sekitar pukul 15.00 WIB.

Pedagang Warteg pun menghadapi dilema antara menutup tempat atau terus berjualan ketika air rob tersebut mengganggu kenyamanan para pelanggan.

Menurut pedagang Warteg Runiti (55) saat ditemui wartawan di Jakarta Utara, harapan ke depan adalah banjir rob tersebut bisa segera diatasi.

Pasalnya tak hanya sekali kawasannya terendam air laut. Sebelumnya pada Sabtu, Runiti malah harus menutup warung karena rob tersebut.

"Ya mudah-mudahan jangan banjir terus lah begitu. Pengennya. Tapi bagaimana lah, orang kita enggak kuasa kan," kata Runiti.

Load More