Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung | Muhammad Yasir
Rabu, 15 Desember 2021 | 17:21 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan (Suara.com/Yasir)

SuaraJakarta.id - Polda Metro Jaya meminta korban pelecehan seksual dosen Universitas Negeri Jakarta atau UNJ membuat laporan ke pihak kepolisian. Pasalnya, hingga kekinian polisi belum menerima laporan terkait kasus pelecehan tersebut.

"Di Polres Jakarta Timur belum ada laporan. Kami selalu ajak masyarakat korban pelecehan seksual untuk melapor," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (15/12/2021).

Zulpan lantas mengingatkan kepada korban untuk tidak takut melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian. Dia mengklaim akan mengusut tuntas kasus ini.

Adapun, kata Zulpan, laporan dari korban penting untuk menjadi dasar penyelidikan kasus ini. Selain itu juga mempermudah dalam rangka penyelidikan.

Baca Juga: Begini Saat Bocah Korban Pelecehan Seksual di Malang Ketemu Pelaku Secara Virtual

"Kalau lapor pasti kami tindak semisal di Depok kemarin. Kami tetap penyelidikan tapi kalau korban nggak ada gimana. Karena ini delik aduan," ujarnya.

Korbannya Banyak

Space UNJ, organisasi eksternal kampus yang concern isu kesetaraan gender dan pelecehan seksual, mengungkap temuan baru terkait kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan dosen UNJ berinisial DA terhadap sejumlah mahasiswi.

Berdasarkan aduan yang terima Space UNJ, DA diduga melecehkan mahasiswinya dengan pola yang berbeda-beda. Mulai dari mengajak tidur bersama hingga meminta dioral seks.

“Parahnya ada mahasiswinya yang diajak tidur,” kata Koordinator Space UNJ Aprilia Resdini kepada Suara.com, Senin (13/12/2021).

Baca Juga: Joseph Suryadi Jadi Tersangka Penistaan Agama, Diduga Hina Nabi Muhammad

Sejauh ini, Space UNJ telah menerima sekitar 10 lebih aduan mahasiswi yang diduga menjadi korban DA. Dari sejumlah laporan itu ada juga mahasiswi yang mengaku diminta untuk melakukan oral seks.

"Terus aduan terbarunya, mahasiswi bimbingannya kalau mau diloloskan itu harus mau oral seks. Itu disampaikan saat bimbingan," ujar Aprilia.

Tak hanya itu ada juga mahasiswi yang mengaku pernah diminta cium oleh DA. "Terus dosen DA ini diduga juga meminta cium, kalau misalnya mau dipermudah urusan kuliah itu," ungkap Aprilia.

Aprilia pun menilai dugaan pelecehan seksual yang dilakukan DA, memanfaatkan posisinya sebagai dosen atau ada relasi kuasa.

"Memang kami juga banyak sekali aduan kalau mahasiswi-mahasiswi yang korban ini, sengaja tidak diluluskan atau bahkan nilainya sengaja dikecilkan," tutur Aprilia.

"Alasannya ya karena dosen DA ini ditolak sama mahasiswi-mahasiswi itu, kayak sakit hati gitu alasannya. Dan ada juga alasan lain, sengaja enggak diluluskan supaya bisa lihat mahasiswi ini lebih lama lagi," sambungnya.

Viral

Dosen UNJ berinisial DA viral usai diduga melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa mahasiswi bimbingannya.
Pelecehan seksual tersebut awalnya diduga berupa pesan bernada sexting atau pesan rayuan.

Tangkapan layar percakapan diduga antara DA dengan mahasiswi bimbingannya beredar di Twitter. Seperti yang diunggah akun Twitter @ay*sanj*s.

Adapun beberapa pesan bernada sexting itu di antaranya:

"Gimana nasib hubungan kita? Kamu enggak ada respons positif."

Kemudian DA juga mengirimkan pesan berbunyi, "(Nama korban) I love You."

Lalu pesan berbunyi, "Sebentar lg kamu wisuda. Tinggalkan saya. Kita akan gak ketemu lg. Lamaran sy gimana? Gak pernah ada jawaban. Terbang bersama angin."

"Kita akan berpisah dan bersuami orang lain," lanjut pesan yang diduga dikirimkan DA.

Dalam tangkapan layar, pesan tersebut diduga dikirim DA pada 25 Januari 2019.

Load More