SuaraJakarta.id - Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan (F-PDIP) Hardiyanto Kenneth mengajak masyarakat unutk mendukung kebijakan pemerintah dalam pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur.
Kenneth mengatakan, Undang-Undang Ibu Kota Negara atau UU IKN yang telah disahkan DPR RI, mengikat pemerintah dan seluruh pihak untuk memindahkan ibu kota ke Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Hal itu, lanjut dia, bersifat wajib meski terjadi pergantian di pucuk pemerintahan pada 2024 mendatang dan seterusnya.
"Tentunya kita semua harus mendukung perpindahan ibu kota ini ya, positive thinking sajalah, jangan berpikiran yang jelek-jelek tentang kebijakan ini. Saya yakin ada baiknya juga jika Ibu kota pindah ke Kaltim," kata Kenneth.
Meski begitu, pria yang akrab disapa Kent ini berharap selama perpindahan Ibu Kota Negara masih disiapkan, Jakarta tetap menjadi ibu kota Indonesia.
Kent juga meyakini perekonomian di Jakarta tidak akan mengalami kemunduran dan akan tetap berkembang, meskipun Ibu Kota Negara pindah ke Kalimantan Timur.
"Saya sangat yakin Jakarta tetap berkembang sebagai pusat perekonomian nasional, regional, bahkan global," katanya.
Kent menilai, nantinya Jakarta bisa dijadikan pusat perekonomian dan bisnis, dan Kaltim hanya fokus di pemerintahan saja.
"Saya juga meyakini pemerintah tidak akan meninggalkan Jakarta begitu saja, karena banyak sejarahnya," kata Kent.
Baca Juga: Pemerintah Disebut Serobot Lahan untuk Pembangunan IKN, Kuasa Hukum Warga: Itu Tanah Warisan
Kent menilai keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan ibu kota ke Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sudah dengan pertimbangan yang sangat matang terutama soal ancaman bencana alam.
"Selain itu juga di sana ada 180 ribu hektare lahan milik pemerintah dan itu akan memudahkan pemerintah untuk membangun tanpa direpotkan dengan urusan pembebasan tanah, dan juga lokasinya yang strategis untuk memperkuat perekonomian," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD PDIP DKI Jakarta itu.
Selain itu juga, data Badan Pusat Statistik (BPS) Sensus Penduduk 2020 mencatat, penduduk DKI Jakarta pada September 2020 sebanyak 10,56 juta jiwa. Jika dibandingkan dengan hasil sensus sebelumnya, jumlah penduduk DKI Jakarta terus meningkat.
Hal itu menjadikan DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Indonesia merupakan provinsi dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Indonesia.
DKI Jakarta sudah sangat padat dan hal itu mempengaruhi kemacetan yang tinggi saat ini.
Kent menilai pemindahan Ibu Kota Negara dimaksudkan juga untuk mengurangi kemacetan dan mengurangi ketimpangan ekonomi antardaerah.
Berita Terkait
-
Soal Kontroversi Arteria Dahlan, Pengamat Sentil Megawati: Kok Diam Saja
-
Siapa Azam Khan, Pria yang Disorot Publik Usai Sebut 'Hanya Monyet Pindah ke Kalimantan Timur'
-
Heboh Pernyataan 'Kalimantan Tempat Jin Buang Anak', Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin Bela Edy Mulyadi
-
Banyak Sejarahnya, Kenneth DPRD DKI Yakin Jakarta Tetap Jadi Daerah Istimewa Meski IKN Pindah
-
'Hanya Monyet' Dianggap Hina Warga Kalimantan, Azam Khan Klaim Istilah Itu untuk Dirinya
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Diskon Listrik 50% Kembali? INDEF Prediksi Efeknya Dahsyat untuk Ekonomi Nasional
-
Bocor! Isi Pertemuan Presiden Prabowo dan Jokowi, Ini Penjelasan Istana
-
Raisa Curi Perhatian di Paris Fashion Week 2026! Gaya Busananya Bikin Pangling
-
Antara Niat Baik dan Petaka: Mahfud MD Bongkar Masalah Hukum di Balik Keracunan MBG
-
60 Siswa di Jakarta Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Dinkes DKI: Disebabkan Bakteri