Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 03 Februari 2022 | 21:22 WIB
Kapolsek Palmerah AKP Dodi Abdulrohim kepada awak media di kantor Polsek Palmerah Jakarta Barat, Kamis (3/2/2022). [SuaraJakarta.id/Faqih Fathurrahman]

Bani mengaku, memang tidak melihat langsung saat bentrokan antara dua kelompok pelajar itu pecah.

Dia hanya mendengar suara letupan petasan. Karena saat terjadi tawuran, Bani sedang berada di lantai dua ruko miliknya.

"Cuma dengar suara-suara kayak petasan, karena pas bentrok saya enggak nonton. Cuma dengar suara (petasan) aja dari atas (ruko)," ungkapnya.

Suasana lokasi pasca tawuran pelajar di Jalan KS Tubun, Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat, Kamis (3/2/2022). [SuaraJakarta.id/Faqih Fathurrahman]

Sementara warga lainnya, Sadi (55) mengaku saat terjadinya tawuran pelajar itu, dirinya sedang menunggu penumpang.

Baca Juga: Hendak Tawuran Bawa Sajam, Pelajar SMP di Cibubur Tunggang Langgang Dibubarkan Polisi

Tukang ojek pangkalan itu mengaku agak sedikit takut saat hendak melerai pertikaian itu.

"Mau saya pisahin tapi pada bawa sajam (senjata tajam), saya agak takut juga," ujarnya.

Sadi juga kurang mengetahui asal sekolah para pelajar yang tawuran tersebut. Sepintas penglihatannya, tidak ada warga Kota Bambu yang terlibat.

"Enggak tahu itu anak sekolah mana, tapi kayaknya bukan anak-anak sini,” pungkasnya.

Pakai Sajam dan Petasan

Baca Juga: Tawuran Pelajar di KS Tubun Jakarta Barat, Polisi Amankan 1 Motor

Sebelumnya diberitakan, telah terjadi tawuran pelajar antara Sekolah Teknik Menengah (STM) Kebon Jeruk vs Kedoya terjadi di Jalan KS Tubun, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat pada Rabu (2/2/2022) malam.

Load More