SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memamerkan peringkat kemacetan di ibu kota negara turun 15 peringkat dibandingkan tahun 2020. Jika sebelumnya berada di posisi 31, kini di posisi 46.
Merespons hal tersebut, Anggota Komisi B DPRD DKI Fraksi PAN, Farazandi Fidinansyah menyampaikan apresiasi atas kerja tersebut. Namun, ia mengemukakan, jika turunnya peringkat kemacetan di DKI Jakarta juga tidak terlepas dari kinerja gubernur sebelumnya.
“Kerja dalam pembenahan transportasi kota bukanlah kerja jangka pendek. Hal ini juga merupakan hasil kerja berkelanjutan dari gubernur terdahulu. Tapi dapat dilanjutkan dan diselesaikan dengan sangat baik oleh Pak Anies,” katanya seperti dikutip Terkini.id-jaringan Suara.com.
Dia juga meminta Anies jangan cepat berpuas diri dengan capaian tersebut. Tetapi, ia berharap bisa terus ditingkatkan lagi kinerjanya.
“Saya mengucapkan selamat untuk Bapak Gubernur, atas capaian ini. Jangan cepat puas, perlu dijaga momentumnya dan ditingkatkan lagi kinerjanya,” tambahnya.
Lebih lanjut, Farazandi menilai, ranking Jakarta turun sebagai kota macet versi TomTom Traffic Index tidak terlepas dari pemberlakuan aturan PPKM selama masa pandemi yang terjadi dalam kurun waktu dua tahun belakangan.
Namun dia tidak memungkiri, pemprov juga memiliki andil dalam kerja dan upaya menurunkan angka kemacetan. Farazandi menyebut ada dua faktor di balik keberhasilan Anies menurunkan peringkat Jakarta dari kota termacet urutan 31 ke 46 tahun 2021.
Pertama, Anies dinilai berhasil mengintegrasikan moda tramsportasi umum.
“Para pengguna kendaraan umum terus meningkat sejak 2019. Serta peningkatan kualitas transportasi umum, lewat program Jaklingko,” ucapnya.
“Jadi ini sebagai objektifitas kita dalam menilai, bukan penilaian internal saja,” katanya.
Kedua, Farazandi mengakui kemampuan Anies dalam berkomunikasi. Sehingga antara pemerintah dengan kepolisian bisa bekerja sama dalam mengurangi kemacetan.
“Menurut saya, yang perlu diapresiasi, adalah koordinasi yang baik antar Pemprov dengan kepolisian daerah khususnya Direktorat Lalu Lintas (Polda Metro Jaya). Titik-titik kemacetan bisa dipetakan dan diurai lewat kinerja gabungan Dishub dan Ditlantas di lapangan,” jelasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
Terkini
-
Penyaluran Bantuan Pangan Terus Berjalan, SPPG Aceh Dialihkan Menjadi Dapur Umum
-
Jaga Keamanan Pangan MBG, BGN Berlakukan Penilaian Ketat Fasilitas SPPG
-
Investigasi KKI Temukan Galon Usia 13 Tahun Masih Beredar di Jabodetabek
-
Wakil Kepala BGN Dorong Kepatuhan SLHS demi Kelancaran Program Makan Bergizi Gratis
-
Dapur MBG Aceh Putar Otak di Tengah Banjir, Umbi hingga Ikan Lokal Jadi Andalan