Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 22 Februari 2022 | 08:05 WIB
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

SuaraJakarta.id - Pilkada DKI Jakarta dan Pemilihan Presiden (Pilpres) masih akan digelar sekitar dua tahun lagi. Namun gaung kontestasi politik sudah mulai terasa saat ini.

Salah satu tokoh yang digadang-gadang bakal maju dalam Pilpres 2024, yakni Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Terkait ini, Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul, memiliki peniliaian sendiri.

Adib menilai, AHY lebih baik kembali mengikuti kontestasi Pilkada DKI Jakarta dibandingkan ikut bertarung di Pilpres 2024.

Baca Juga: AHY Sowan ke Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Pengamat: Untung Banyak

Pengamat politik dari UNIS Tangerang itu melihat, maju di Pilkada DKI menjadi pilihan yang lebih realistis bagi putra sulung Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut.

Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul, ditemui di Serpong, Tangsel, Jumat (28/1/2022). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

"Kalau saya kira AHY lebih realistis, kalau melihat politik dan track record-nya, mending tarung di Pilkada DKI dibanding di Pilpres. Apalagi Demokrat terlempar dari lima besar," kata Adib kepada SuaraJakarta.id—grup Suara.com—Senin (21/2/2022).

"Saya kira friksi yang timbul di dalamnya (internal Demokrat) juga berpengaruh. Saya kira AHY fokus pada Pilkada, lebih realistis untuk dia," lanjut Adib.

Sebelumnya, AHY mengikuti Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 silam sebagai calon gubernur. Ia berpasangan dengan Sylviana Murni.

Tiga pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni mengambil nomor urut Pilkada [suara.com/Kurniawan Mas'ud]

Pasangan AHY-Sylvi gagal lolos ke putaran kedua Pilkada DKI Jakarta setelah hanya memperoleh suara 17,06 persen.

Baca Juga: Sowan ke Rois Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, AHY: Demokrat Miliki Kesamaan dengan NU

AHY-Sylvi kalah bersaing dengan pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang kemudian terpilih jadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More