SuaraJakarta.id - Dua bulan berlalu, kasus pencabulan terhadap siswa magang yang dilakukan pegawai honorer Kelurahan Jombang di Tangerang Selatan (Tangsel) belum sampai ke pengadilan.
Kasi Pidana Umum Kejaksaan Negeri Tangerang Selatan, Anggara Hendra Setya Ali mengatakan, saat ini berkas kasus pencabulan itu masih dilengkapi oleh penyidik.
Dia juga menyebut, berkas kasus tersebut belum lengkap lantaran masih ada data yang harus diperbaiki oleh penyidik Polres Tangerang Selatan.
"Masih proses pemberian petunjuk ke penyidik. Dalam waktu 14 hari nanti penyidik kirim berkas lagi yang sudah di perbaiki," katanya saat di konfirmasi SuaraJakarta.id, Rabu (23/2/2022).
Baca Juga: Dinilai Lebih Realistis Tarung di Pilkada DKI Jakarta, Ini Sosok yang Dianggap Cocok Dampingi AHY
Meski begitu, Anggara tak menyebutkan berkas yang belum lengkap dan sedang diperbaiki oleh penyidik tersebut.
Tetapi, kata dia, unsur perbuatan yang dilakukan pelaku sudah terpenuhi.
"Ada (berkas yang diperbaiki), cuma secara umum unsur perbuatannya sudah masuk. Hanya perlu penguatan untuk memperkuat pembuktian di persidangan," ungkapnya.
"Intinya berkas masih diberikan petunjuk oleh jaksa peneliti demi penyempurnaan berkas perkara," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, tiga siswi yang sedang magang mengalami tindak pencabulan dari oknum pegawai honorer Kelurahan Jombang, Tangsel, berinisial S (54).
Baca Juga: Ketum KNPI Dikeroyok, PSK Tewas di Hotel Diduga Akibat Suntik Filler Payudara
Ada tiga siswi yang menjadi korban pencabulan. Ketiganya, mendapat perlakuan cabul saat menjalani magang, sementara pelaku ditugasi sebagai mentor.
Kasus itu mencuat pada Desember 2021 lalu, setelah para korban mendadak berhenti melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Kelurahan Jombang.
Pihak Satgas Perlindungan Anak dan Perempuan Kelurahan pun melakukan pengusutan. Hasilnya para korban mengaku mendapat perlakuan cabul selama melaksanakan magang di Kelurahan Jombang, Tangsel.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Cabuli Mahasiswi, Legislator PKB Geram Aksi Predator Seks Guru Besar UGM: Jangan Dikasih Ampun!
-
Jaringan Predator Seks Anak di NTT: Sosok VK Diduga Jadi 'Makelar' Eks Kapolres Ngada!
-
Polres Tangsel Tangguhkan Penahanan Ibu Yani Usai Dua Anaknya Jual Ginjal di Bundaran HI
-
Komisi Hukum DPR Endus Ada Ketidakberesan Vonis Bebas Oknum Polisi di Kasus Pencabulan Anak Papua
-
Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Cabuli 3 Anak, Kemen PPPA Turun Tangan Ungkap Fakta Penting Ini
Tag
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
Terkini
-
Banten-Jakarta Berbagi Macet hingga Banjir, Andra Soni Cs Temui Pramono Anung di Balai Kota
-
Bank Mandiri Percepat Sinergi Bisnis dengan Kopra Supplier Financing: Arus Kas Makin Efisien
-
Tiga Kali Bobol! Sistem IT Bank DKI Lemah, Gubernur Ancam Gandeng Lembaga Audit Internasional!
-
Tragis di Teluk Gong, Warga Dihebohkan Dua Balita Jadi Korban Penganiayaan Pacar Ibu Kandung
-
Viral Kasus Pelecehan di Stasiun Tanah Abang, Polisi Klaim Telah Koordinasi dengan KAI