SuaraJakarta.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menjelaskan kasus aktif di Jakarta saat ini cenderung melandai. Masih tersisa 53 ribu kasus aktif Covid-19 di Jakarta atau turun lebih dari 20 ribu kasus dalam sepekan terakhir.
"Sekarang kasus aktif memang turun. Terakhir di sekitar 90 ribu, sekarang sudah di 53 ribu. Trennya cenderung landai," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama dalam diskusi virtual Kelompok Kerja RCCE (Risk Communication and Community Engagement) COVID-19, Jumat (25/2/2022).
Lebih lanjut, Ngabila menyebut ada potensi penyebaran Covid-19 di Jakarta menurun, namun dia juga mengaku pihaknya mencurigai penurunan ini karena ada penurunan angka pelacakan kontak erat dari kasus yang terkonfirmasi atau surveilans saat ini.
Karena itu, Dinkes DKI Jakarta berencana akan meningkatkan upaya pelacakan kasus, pemeriksaan, hingga perawatan kasus Covid-19.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 25 Februari: Positif 4.524, Sembuh 8.399, Meninggal 42
"Ada kemungkinan penurunan. Tapi tetap yang namanya surveilans hal yang baik-baik saja dicurigai tidak baik-baik saja. Karenanya, kami harus tetap meningkatkan tracing, treatment, kemampuan pelacakan," ucap dia.
Seiring dengan hal itu, lanjut dia, persentase kasus positif dari jumlah pemeriksaan spesimen atau positivity rate juga menurun 11 persen sepekan terakhir, meski demikian, angka ini masih berada jauh di atas batas aman yang direkomendasikan WHO.
"Positivity rate sempat menginjak di 25 persen. Saat ini sudah di kisaran 14 persen, tapi masih di atas 5 persen sebagai standar dari WHO. Ini yang masih menjadi perhatian bagi kita semua. Artinya missing cases di lapangan ini masih cukup tinggi," ucapnya.
Meski demikian, Ngabila mengungkapkan bahwa angka kematian kasus COVID-19 di Jakarta belum menurun bahkan cenderung meningkat.
Di mana pekan lalu, persentase kematian berada pada angka 0,25 persen dan pekan ini meningkat menjadi 0,4 persen.
Baca Juga: Update: Kasus Aktif Covid-19 di Kepulauan Riau Capai 3.647 Orang
"Angka kematian ini menjadi warning sign bahwa warga ini kadang-kadang ada yang masih mau isolasi di rumah. Padahal dia termasuk lansia dan komorbid," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
Bank Mandiri Raih Prestasi Global: The Best Trade Finance Bank in Indonesia dari The Asian Banker
-
Ada 23 Titik Pencemaran Lingkungan di Sungai Cirarab Tangerang, Menteri LH Tindak 5 Perusahaan
-
Rahasia DANA Kaget Terbongkar, Begini Cara Raih Ratusan Ribu Rupiah Tiap Bulan
-
Pabrik Peleburan Baja di Tangerang Disetop Menteri LH, Diduga Cemari Udara
-
KLH Segel Pabrik Tekstil di Cikupa Tangerang, Diduga Jadi Biang Kerok Pencemaran Lingkungan