Scroll untuk membaca artikel
Erick Tanjung
Selasa, 08 Maret 2022 | 19:24 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

SuaraJakarta.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyebutkan bahwa ancaman pergerakan tanah di sejumlah wilayah Ibu Kota harus menjadi perhatian bersama.

"Terkait pergerakan tanah ini, sesuatu yang baru di Jakarta dan harus menjadi perhatian kita bersama," ujar Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (8/3/2022).

Riza menyebutkan bahwa Pemprov DKI Jakarta juga telah memerintahkan camat dan lurah melakukan pemantauan, selain dinas terkait juga melakukan penelitian terhadap pergerakan tanah yang dapat mengakibatkan longsor itu.

"Ya lurah dan camat sudah melakukan pemantauan, di dinas-dinas terkait telah melakukan penelitian terkait fenomena ini. Kami harap menjadi perhatian kita, harus lebih hati-hati, di Jakarta ternyata bukan hanya masalah banjir, gempa, tapi pergeseran tanah juga," ucapnya.

Baca Juga: 10 Lokasi Rawan Pergerakan Tanah, Wagub Riza: Ini Sesuatu yang Baru Bagi DKI

Meski demikian, Riza menyebut sampai saat ini pihaknya belum menyiapkan tempat pengungsian sebagai antisipasi bencana akibat pergerakan tanah, seperti banjir yang telah tersedia.

"Mungkin belum sejauh itu ya. Kalau pengungsian untuk banjir sudah stand by, tapi kalau memang dibutuhkan pengungsian tempat-tempatnya sudah siap," tuturnya.

Namun, kata politikus Partai Gerindra itu, pihaknya tetap mengantisipasi potensi terjadinya pergerakan tanah tersebut meskipun belum menyiapkan panduan bagi warga mengantisipasi hal itu.

"Kami akan antisipasi karena ini sesuatu yang baru bagi DKI, namun tetap jadi perhatian kami. Memang belum ada buku panduan terkait pergerakan tanah, yang ada baru terkait pengendalian banjir. Tapi semua bencana kita inventarisir, data, teliti, evaluasi," tuturnya.

Sebelumnya, BPBD menyebut sejumlah wilayah masuk dalam zona menengah potensi pergerakan tanah.

Baca Juga: Ada Proposal 4 Event Internasional di DKI Selain Formula E, Wagub Bersyukur Jakarta Dapat Kepercayaan

"Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG," tulis akun Instagram @bpbddkijakarta.

Info itu menyebutkan, informasi dari PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di zona menengah. Wilayah yang masuk zona menengah ada di dua wilayah yakni Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.

Jakarta Selatan: Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan. Jakarta Timur: Kramat Jati dan Pasar Rebo. (Antara)

Load More