Kearifan Lokal
Sementara itu, Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menilai aksi Rara Istiani Wulandari selaku pawang hujan pada balapan MotoGP Mandalika, merupakan sebuah kearifan lokal.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, tak bisa mencampuradukkan kearifan lokal dengan sains. Secara saintifik sulit dijelaskan bila disebut hujan pada balapan MotoGP Mandalika berhenti karena faktor pawang hujan.
"Ya sebenarnya kalau dilihat pawang hujan itu adalah suatu kearifan lokal yang dimiliki masyarakat. Secara saintifik itu sulit untuk dijelaskan," kata Guswanto ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/3/2022).
Guswanto menerangkan, pihaknya memang sudah memprakirakan akan turun hujan lebat disertai petir saat race MotoGP Mandalika berlangsung.
Hal itu karena bibit sikontropis 93f yang dampaknya itu memberikan potensi pertumbuhan awan hujan di Mandalika.
BMKG pun, kata Guswanto, sudah memberikan informasi mengenai prakiraan cuaca di Mandalika dalam kurun 3 hari.
Di Mandalika diprakirakan memang akan terjadi hujan dalam intesitas lebat hingga ringan.
"Dan buktinya, kan dari awal pawang itu sudah bekerja, tapi kan gak berhenti juga. Artinya itu. Jadi sebenarnya kemarin waktu berhentinya, itu bukan karena pawang hujan. Karena durasi waktunya sudah selesai," tuturnya.
Baca Juga: Jubir Habib Rizieq Anggap Ritual Pawang Hujan di MotoGP Mandalika Sukses Mengundang Murka Allah SWT
"Kalau dilihat prakiraan lengkap di tanggal itu memang selesai di jam itu. Kira-kira jam 16.15 itu sudah selesai, tinggal rintik-rintik itu bisa dilakukan balapan kalau dilihat dari prakiraan nasional analisis dampak yang kita miliki BMKG," ujarnya.
Guswanto pun kembali menegaskan, kehadiran Rara sebagai pawang hujan pada balapan MotoGP Mandalika yang mencuri perhatian di Tanah Air dan dunia itu, hanyalah sebuah kearifan lokal semata.
"Sebenarnya kalau cerita tentang pawang hujan itu adalah kearifan lokal yang mereka miliki, dan itu tidak bisa dicampuradukan dengan antara sains dan kearifan lokal," sambungnya.
Diketahui, video aksi Rara beredar luas di media sosial. Memakai helm berwarna putih, Rara melakukan ritual dengan memukul-mukul baskom berwarna keemasan di Sirkuit Mandalika. Pemandangan ini pun turut mencuri perhatian para pebalap MotoGP.
Seperti diketahui, balapan MotoGP terpaksa ditunda sebentar karena hujan lebat yang melanda Sirkuit Mandalika. Namun demikian, balapan akhirnya dapat diselenggarakan setelah hujan mulai mereda satu jam kemudian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pimpinan PPP Minta Maaf: Tidak Ada PAW
-
5 Rekomendasi Hotel di Hong Kong untuk Liburan dan Belanja
-
Ibadah Umrah Gunakan Jenis Visa Apa? Ini Penjelasan Arab Saudi
-
1.000 Turis Terjebak di Everest! Badai Salju Mengerikan Landa Lereng Timur
-
Bangkit atau Tenggelam? Persija Jakarta Usung Misi Krusial di 2 Laga Tandang