Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 12 April 2022 | 19:07 WIB
Polisi mendata sejumlah pelajar saat diamankan ikut demo di kawasan Monas, Jakarta, Senin (11/4/2022). [ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja]

SuaraJakarta.id - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta tidak memberi sanksi kepada para pelajar yang ikut demo 11 April 2022 di sekitar Monas dan depan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022) kemarin.

Kepala Bagian Humas Disdik DKI Jakarta, Taga Radja Gah mengatakan, pelajar yang ikut demo hanya akan diberi pembinaan.

"Kalau memang, ada pelajar Jakarta yang terlibat atau tertangkap karena demo, kami akan berikan pembinaan edukatif," kata Taga.

Taga mengatakan pembinaan itu sesuai Pergub Nomor 86 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan Bagi Peserta Didik di Satuan Pendidikan dan Lingkungan Satuan Pendidikan.

Baca Juga: Sweeping Pelajar hingga Dicap Perusuh, Stigmatisasi Anarko Masih jadi Alat Polisi Halangi Pengunjuk Rasa

Ia mengatakan pembinaan yang diberikan berupa pemahaman utuh tentang demokrasi, Undang-Undang Dasar 1945 dan pentingnya penyampaian pendapat di depan publik.

"Artinya kita mengedepankan itu," katanya.

Meski demikian, Disdik DKI Jakarta belum bisa memastikan apakah ada pelajar Jakarta yang tertangkap saat demo 11 April 2022 dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan pengawasan dan konfirmasi apabila ada pelajar asal Jakarta yang tertangkap.

"Sampai sekarang kami belum dapat info, tapi kami akan tunggu," ucapnya.

Puluhan Pelajar Diciduk

Baca Juga: Sebut Demo 11 April Aman dan Lancar, Mahfud MD: Tidak Ada Insiden yang Berarti

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan sebanyak 80 pelajar diciduk polisi saat hendak mengikuti aksi demo yang berlangsung di kawasan Monas, Jakata Pusat, Senin (11/4/2022).

"Di Monas pelajar sekitar 80 orang kita amankan. Jadi mungkin malam ini kita segera kembalikan," kata Fadil di kawasan Gedung DPR RI, Senin malam.

Kapolda mengatakan, pihaknya juga akan menyelidiki kemungkinan adanya pihak yang menggerakkan.

Awalnya, polisi menduga jika para pelajar tersebut adalah massa cair.

"Tadi ada pelajar memang kita kategorikan massa cair. Kita pelajari ini apakah murni cair apakah ada yang menggerakkan," beber dia.

Load More