SuaraJakarta.id - Sudah lebih dari 30 tahun Yayasan Raudlatul Makfufin menjadi lentera bagi para tunanetra. Tak hanya di Indonesia, Al Quran braile hasil cetakannya menjadi cahaya penerang bagi tunanetra di Australia hingga Afrika.
Yayasan Raudlatul Makfufin juga disebut sebagai Taman Tunanetra. Lokasinya berada di Jalan Haji Jamat, Buaran, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Ada proses panjang pada pendirian yayasan tersebut.
Yayasan tersebut menjadi satu-satunya yang memproduksi Al Quran Braile bagi tunanetra di Banten. Hasil produksinya dibagikan secara gratis melalui program wakaf.
Baca Juga: Kucing-kucingan Buka Saat Ramadhan, 4 Tempat Hiburan Malam di Tangsel Digerebek
Yayasan tunanetra itu dibangun oleh cendekiawan dan pendidik Sekolah Luar Biasa (SLB) Raden Halim Shaleh pada 1983 yang fokus pada pengajaran Islam bagi tunanetra.
Saat itu, akses pada Al Quran braile masih terbatas. Bahkan Departemen Agama hanya memiliki beberapa buah saja sehingga terbatas untuk digunakan umum.
Proses pendirian yayasan itu tidak mudah. Semula yayasan berdiri di kawasan Ciputat, lalu terpaksa pindah lantaran lahan milik negara itu digunakan untuk pembangunan Kampus UIN Syarif Hidayatullah saat ini.
Dengan jalan berliku, akhirnya yayasan tunanetra itu kembali dibangun secara permanen di lokasi saat ini Jalan Haji Jamat Serpong, Tangsel, pada 2010.
Hingga saat ini, aktivitas pendidikan Islam bagi tunanetra di yayasan tersebut terus berjalan. Mushaf Al Quran braile produksinya pun kini sudah merambah hingga mancanegara.
Baca Juga: Petasan Sasar Bensin di Warung Kelontong, Warteg dan Rumah Hangus Terbakar di Tangsel
Ketua Yayasan Raudlatul Makfufin, Diah Rahmawati mengatakan, yayasan dibentuk semula dari pembelajaran rumah ke rumah yang dilakukan oleh pendiri yayasan. Karena situasi dirasa sudah membutuhkan suatu wadah, didirikanlah yayasan tunanetra.
"Jadi awalnya kami membuka pengajian dari rumah ke rumah, lalu dibentuklah yayasan pada 26 November 1983. Kami merasa Al Quran braile itu masih jarang, tunanetra mau mendapatkan Quran braile itu susah sehingga kita berinisiatif membuatnya," katanya kepada SuaraJakarta.id, beberapa waktu lalu.
Setelah mendapat pinjamam peralatan yang mumpuni, yayasan tunanetra itu kemudian mulai mencetak secara massal Quran braile hingga 1.000 buah pesanan dari Kementerian Agama pada tahun 2000-an.
Tembus Mancanegara
Singkat cerita, saat ini tercatat sudah ada 10.000 quran braile yamh dicetak oleh Yayasan Raudlatul Makfufin. Beberapa tahun lalu, bahkan quran braile mulai tembus ke mancanegara. Quran braile dengan terjemahan bahasa Inggris dikirim ke Jepang, Australia hingga Afrika Selatan.
"Saat ini sudah lebih mencetak 10.000 Quran braile ke Nusantara. Selain itu juga sudah tersebar ke luar negeri yakni ke Afrika Selatan, Singapura, Australia, hingga Jepang cetak Quran braile terjemah Bahasa Inggris," papar Diah.
Saat ini, Yayasan Raudlatul Makfufin sudah memiliki empat model Al Quran braile yang diproduksi. Mulai dari yang terjemah, tanpa terjemah, hingga model 3 juz dalam 1 buku, serta 1 juz satu buku. Proses produksinya pun dilakukan secara mandiri.
"Ada tiga mesin print, kemudian ada mesin pemotong, setelah itu ada mesin untuk penjilidan. Produksi dilakukan oleh para pekerja yang awas atau dapat melihat karena berkaitan dengan file-file dan alat-alat sehingga tak ada kekeliruan," paparnya.
Lebih lanjut Diah menuturkan, untuk satu mushaf Al Quran braile di pasaran dihargai hingga Rp 2 juta lebih. Tetapi di yayasannya quran braile hasil produksinya itu kemudian dibagikan secara gratis ke setiap tunanetra yang membutuhkan di setiap penjuru nusantara. Tetapi, kadang pihaknya terkendala biaya pengiriman.
"Dibagikan gratis, ada program wakaf untuk membantu tunanetra. Di pasaran itu dengan terjemah Rp 2 juta lebih. Sekarang kendala kita ongkos kirim, kita tetap mencari donatur karena misalnya kirim ke Makassar biaya Rp 700 ribu, jadi kami harus mencari donatur untuk pengiriman," tuturnya.
Diah berharap, hadirnya Yayasan Raudlatul Makfufin dapat membantu para penyandang tunanetra melampaui keterbatasannya dan tetap mampu membaca Al Quran sebagai pedoman dan cahaya hidup umat Islam.
"Saya mengajak teman tunanetra terus belajar, jangan takut tidak ada fasilitas untuk belajar. Kita tunanetra muslim yang harus membaca Al Quran karena itu firman Allah, kita siapkan, hadis sabda rasul kita sediakan. Sampai pun sekolah khusus sampai pembelajar formal kita ada," tekannya.
Selain produksi Al Quran braile, Yayasan Raudlatul Makfufin juga memiliki pesantren khusus penyandang tunanetra. Ada puluhan tunanetra yang kini sedang menjalani aktivitas menjadi tahfidz Quran di tengah keterbatasannya.
Tak hanya itu, pihak yayasan juga menyediakan pendidikan formal. Kekinian, bahkan pihak yayasan sedang menyiapkan program vokasional sebagai sarana untuk membekali keterampilan para tunanetra sehingga dapat berkontribusi di masyarakat.
"Kita hadir untuk tunanetra bahlan kita akan ada pelatihan komputer bicara, ada pelatihan mijit sebagai keterampilan vokasional, akan kita buka apabila fasilitas memadai untuk tunanetra di daerah. Sehingga tidak tertinggal teknologi dan punya keterampilan agar bisa berkarya di masyarakat," pungkasnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Berita Terkait
-
Keutamaan Malam Lailatul Qadar, Malam Diturunkannya Al-Quran dan Penuh Berkah
-
Keistimewaan Malam Lailatul Qadar Menurut Al-Quran
-
Uji Taktual Baca Al-Qur'an Braille di 'Syiar Ramadhan Distra' Malang 2025
-
Makna Malam Nuzulul Quran dan Waktu Pelaksanaannya
-
Khatam Al-Quran? Baca Sholawat Khotmil Quran dan Doa Ini
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
-
Komunitas Milenial Bergerak Sukses Gelar Aksi Sosial BERMANJA di Yogyakarta
-
Emas Antam Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa Hari Ini, Jadi Rp1.742.000/Gram
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
-
Biasa Blak-blakan, Ahok Takut Bicara soal BBM Oplosan Pertamina: Ada yang Saya Enggak Bisa Ngomong
Terkini
-
Wagub Jakarta Rano Karno Minta Warga Waspadai DBD
-
KAI Daop 1 Jakarta Sebut Jumlah Pemudik 2025 Diperkirakan Capai 845.448 Orang
-
Sukses Besar! BRI Boyong 5 Penghargaan atas Komitmennya di Sektor UMKM
-
Titik Terang Normalisasi Ciliwung; Pramono Janji Tak Ada Penggusuran, Banjir Jakarta Berakhir?
-
Mudik Gratis DKI 2025: Kuota Tambahan Segera Dibuka! Siap-Siap Daftar Gelombang Kedua!