Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Bagaskara Isdiansyah
Kamis, 21 April 2022 | 15:43 WIB
Penampakan massa buruh yang menggelar aksi 21 April di depan gedung DPR RI, Jakarta. (Suara.com/Novian)

SuaraJakarta.id - Aksi massa yang melibatkan buruh, mahasiswa hingga warga pada hari ini, Kamis (21/4/2022) terkendala adanya penyekatan sejumlah ruas jalan untuk menuju titik aksi di Kompleks Gedung Parlemen Senayan.

Ketua Umum Kongres Aliansi Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos mengemukakan, sejumlah peserta aksi massa pada hari ini dijegat aparat keamanan.

"Betul, ada beberapa kawan-kawan kita mahasiswa masih tersendat di perjalanan karena ada penyekatan tapi tadi juga kawan-kawan buruh selain dari KASBI juga tersekat untuk masuk ke sini," kata Nining saat ditemui di lokasi. 

Dalam aksi kali ini, KASBI tergabung dalam massa Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK). Nining sendiri sudah lebih dahulu datang di lokasi.

Baca Juga: Massa Buruh-Mahasiwa Menuju DPR Disekat Aparat, Nining Elitos: Jangan Khawatir, Ini Aksi Damai Menuntut Nasib Rakyat!

Nining menjelaskan, aksi dilakukan dari berbagai sektor elemen masyarakat yang memang memprotes sejumlah kebijakan pemerintah, terutama harga-harga kebutuhan pokok hingga minta penghentian pembahasan Revisi Undang-undang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (RUU P3) untuk mengakomodasi perbaikan UU Cipta Kerja. 

"Ada buruh ada petani ada mahasiswa, ada pelajar, ada perempuan. Artinya aksi ini dilakukan dari berbagai macam sektor tidak hanya kaum buruh tapi gerakan buruh bersama rakyat," katanya. 

Meski ada sejumlah bagian dari massa tersekat, tak menyurutkan semangat massa melakukan aksi. 

"Tidak usah khawatir, aksi ini adalah aksi damai di mana aksi ini adalah menuntut persoalan dan nasib rakyat," katanya. 

Untuk diketahui, tuntutan massa yang akan berunjuk rasa pada umumnya menolak perpanjangan masa jabatan presiden, kemudian menuntut agar pembahasan Revisi UU PPP untuk mengakomodasi perbaikan UU Omnibus Law Ciota Kerja dihentikan, mendesak harga-harga kebutuhan pokok diturunkan, hingga menolak PPN 11 persen.

Baca Juga: Mahasiswa hingga Buruh Geruduk DPR Hari Ini, Fadli Zon: Bagus-Bagus Saja, Biarkan Mereka Bersuara, Jangan Disusupi

Load More