Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 23 April 2022 | 10:10 WIB
Erlangga Febriansyah (27) atau yang akrab disapa Rangga, salah seorang santri di Pesantren Tasawuf Underground di Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). [Suara.com/Wivy Hikmatullah]

"Lama kelamaan jenuh, nggak ada habisnya. Sudah ketergantungan, sampai kita menyalahgunakan obat psikotropika karena kalau sadar dibawa mengamen gitu malu," paparnya.

Perkenalan dengan Anak Jalanan

Rangga menerangkan, dirinya menjadi anak punk jalanan sejak orangtuanya bercerai pada 2016 lalu. Saat itu, dia dititipkan ke bibinya di Jawa.

Tak lama, Rangga tak betah lalu menyusul bapaknya yang bekerja di Karawang. Sempat ditawari untuk melanjutkan sekolah, tapi dia menolak.

Baca Juga: Banyak Komika Hijrah ke Layar Lebar, Boris Bokir: Kami Punya Paket Lengkap

Salah seorang santri di Pesantren Tasawuf Underground di Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). [Suara.com/Wivy Hikmatullah]

Saat itu, Rangga mulai tertarik melihat anak-anak jalanan. Dari mulai ikut merokok, mabuk hingga terlanjur nyaman dengan kebebasan yang didapat menjadi anak punk.

"Mulai ngerokok, ikut jualan miras juga dan akhirnya kenal sama anak punk. Ikut nongkrong, ikut keluar, ngerasa bebas nggak ada yang atur. Akhirnya keterusan," katanya sambil mengenang mulai hidup di jalanan.

Tak hanya itu, Rangga kemudian ikut-ikutan mengonsumsi obat psikotropika dan membuatnya candu. Alasannya, untuk meningkatkan percaya diri dan stamina untuk mengamen.

"Iya, karena saya nggak percaya diri. Biar pede tambah stamina. Lama-lama jenuh juga," sesalnya.

Setelah masuk ke pesantren anak punk itu, Rangga pun sempat khawatir. Pasalnya dua bulan menjadi santri, Rangga kembali gelisah. Perubahan aktivitas dan seretnya pemasukan uang membuatnya kelimpungan.

Baca Juga: Bocah Salat Jumat Pakai Baju Spiderman, Warganet: Alhamdulillah Spiderman Hijrah

"Sebulan dua bulan memang wah. Biasanya ngamen pegang uang, begitu di sini awal-awal nggak ada kegiatan. Saya pikir lagi kalau di jalan pun hasilnya hanya buat mabuk nggak ada manfaatnya," bebernya.

Load More