SuaraJakarta.id - Alasan Jakarta merupakan kota terbuka yang boleh didatangi siapa saja menjadi alasan kuat untuk meniadakan operasi yustisi terhadap pendatang usai Lebaran yang kerap digelar tiap tahun.
Pun langkah Pemprov DKI Jakarta untuk meniadakan operasi yustisi mendapat dukungan kuat Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi Gerindra, Syarif.
Menurutnya kebijakan Gubernur Anies Baswedan yang tidak melakukan operasi yustisi saat arus balik mudik lebaran 2022 perlu didukung.
Tak hanya itu, ia pun membandingkan kebijakan serupa di era kepemimpinan pemimpin sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang menerapkan kebijakan operasi yustisi dan dengan tujuan meminimalisasi jumlah pendatang baru.
"Dari zaman gubernur sebelumnya operasi yustisi, orang dicek, didata, dilihat KTP-nya," ujar Syarif saat dihubungi Suara.com, Jumat (6/4/2022).
Menurut Syarif, seharusnya pemerintah DKI tidak menganggap pendatang baru sebagai beban. Justru mereka lebih baik dilibatkan demi kemajuan Jakarta.
"Jangan segera pulang yang tidak memenuhi syarat. Syarat siapa yang menentukan? Kan masing-masing punya latar belakang, punya macam-macam pengalaman, kemampuan," tuturnya.
Ia mengungkapkan, masalah urbanisasi massal yang kerap terjadi ketika masa mudik lebaran disebutnya juga menjadi pekerjajaan rumah bagi pemerintah pusat dan daerah lain.
"Bukan hanya Pemda DKI. Pusat juga harus ikut. Kenapa orang-orang berbondong-bondong ke Jakarta berarti kan ada masalah di daerahnya. Berarti untuk ngatasin itu bukan hanya DKI," ucapnya.
Baca Juga: Dukung Anies Tak Lakukan Operasi Yustisi Saat Arus Balik, Gerindra Bandingkan dengan Era Ahok
Karena itu, ia mengapresiasi langkah Anies yang sudah tidak lagi menerapkan operasi yustisi di Jakarta semenjak ia menjabat. Setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengadu nasib di ibu kota.
"Karena itu sekarang tiga tahun ini pak Anies tidak ada operasi yustisi yang anggap pendatang haram gitu ya. Itu yang harus kita apresiasi, penghentian kebijakan operasi yustisi," katanya.
Sebelumnya, pendatang yang akan memasuki ibu kota di tahun 2022i diperkirakan meningkat usai mudik lebaran.
Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta Budi Awaluddin mengatakan, ketika masa mudik, angka orang yang mengajukan pelayanan dokumen kependudukan selalu bertambah.
"Biasanya pada bulan yang terjadi arus balik mudik, kami perkirakan bulan mei ini terjadi lonjakan menjadi 20.000 sampai dengan 50.000 pendatang baru di Jakarta," ujar Budi saat dikonfirmasi, Rabu (4/5/2022).
Budi mengatakan, secara keseluruhan jumlah warga yang datang di tahun ini diprediksi mencapai 180 ribu orang. Angka ini mengalami lonjakan dibandingkan dua tahun lalu.
Berita Terkait
-
Dukung Anies Tak Lakukan Operasi Yustisi Saat Arus Balik, Gerindra Bandingkan dengan Era Ahok
-
Setuju Operasi Yustisi Ditiadakan, Syarif Gerindra Singgung Soal Urbanisasi; Kenapa Orang Berbondong-bondong ke Jakarta?
-
Bantah Anies Narsis karena Sebut JIS Mahakarya, Politisi Gerindra: Dia Hanya Mengumumkan Proyek Selesai
Terpopuler
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 8 Agustus: Klaim Pain Tendo, Diamond, dan SG2
- Eks BIN: Ada Rapat Tertutup Bahas Proklamasi Negara Riau Merdeka
- Siapa Pembuat Film Animasi Merah Putih One For All yang Tuai Kontroversi?
- Saat Kibarkan One Piece Dianggap Ancaman, Warung Madura Ini Viral Jadi 'Musuh Dunia'
- 47 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Agustus: Dapatkan Skin Itachi dan Parafal
Pilihan
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
-
Christian Adinata Juara Thailand International Series 2025: Comeback Epik Sang Tunggal Putra
-
PSG Tendang Gianluigi Donnarumma, Manchester United Siap Tangkap
Terkini
-
Senyum Suntoro Merekah; Dari Pikap yang Bikin Lelah ke Hilux Rangga yang Bikin Betah
-
Skandal Hotel Puncak: 4 Hotel Bintang 3 Disegel karena Limbah yang Sembarangan Buang
-
Jakarta Dorong Lembaga Adat Betawi, Apa Tujuannya?
-
500 Veteran Diajak Keliling Jakarta Gratis
-
Garap Creative Financing, Pemprov DKI Jakarta Buka Peluang Kolaborasi