Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Selasa, 21 Juni 2022 | 06:30 WIB
Warga menunjukkan lokasi cagar budaya Jembatan Kereta Terowongan Tiga di Matraman, Jakarta Timur, Kamis (16/6/2022). [ANTARA/Yogi Rachman]

SuaraJakarta.id - Kondisi objek cagar budaya Jembatan Kereta Terowongan Tiga Kelurahan Palmeriam, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, memprihatinkan dan terbengkalai.

Kepala Seksi Perlindungan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur, Iyan Iskandar mengatakan, pihaknya menemukan banyak sampah saat meninjau aliran kali di terowongan jembatan tersebut.

"Terkait sampah di jembatan terowongan yang merusak, pohon liar yang tumbuh dan merusak jembatan serta retakan di bagian bawah jembatan tiga, kami sudah menyampaikan surat satu minggu lalu ke PT KAI (Persero) di Bandung sebagai pemilik," kata Iyan, Senin (20/6/2022).

Iyan menuturkan lokasi cagar budaya Jembatan Kereta Terowongan Tiga juga berada dekat dengan lokalisasi Gunung Antang yang dikenal sebagai tempat prostitusi dan perjudian.

Baca Juga: Kesal Tak Digaji, Satpam Ajak 2 Rekan Gasak Aset Kantornya di Makasar Jaktim

Bahkan deretan bangunan berupa gubuk liar semi permanen berdiri di atas jembatan yang dibangun pada tahun 1917 tersebut.

"Ya betul, lokasi cagar budaya tidak boleh di lingkungannya ada tempat prostitusi," ujar Iyan.

Dia mengatakan keberadaan objek cagar budaya patut dihargai karena peninggalan bersejarah yang bernilai tinggi.

"Karena jembatan tersebut memiliki nilai sejarah yang harus kita hormati dan hargai," tutur Iyan.

Jembatan Kereta Terowongan Tiga telah ditetapkan sebagai objek cagar budaya melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1498 Tahun 2021.

Baca Juga: Apa yang Memotivasi Preman Lokalisasi Gunung Antang Serang Warga di Jatinegara?

Jembatan tersebut telah berusia kurang lebih 105 tahun dengan panjang kurang lebih enam meter, lebar kurang lebih tujuh meter. [Antara]

Load More