Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Sabtu, 25 Juni 2022 | 16:55 WIB
Jakarta International Stadium atau JIS di Jakarta Utara. (instagram/@jakarta_stadium)

SuaraJakarta.id - Petisi mengubah nama Jakarta International Stadium (JIS) semakin digaungkan. Nama Mohammad Husni Thamrin dinilai lebih layak mengantikan nama bangunan monumental tersebut.

Sejarawan JJ Rizal menganggap nama JIS yang melekat pada stadion di Jakarta Utara itu bukanlah sebuah nama. Ia menyebut nama JIS lebih cocok untuk sebuah predikat proyek.

"JIS itu merupakan predikat proyek, lokasinya di Jakarta gitu. Internasional itu kelasnya, stadium itu nama bangunannya," kata Rizal dalam Obrolan Malam Suara di Twitter Spaces Suara.com, Jumat (25/6/2022).

JJ Rizal mengungkapkan, saat ini sudah waktunya masyarakat Jakarta khusunsya, untuk memberikan nama pada stadion tersebut.

Baca Juga: Malam Puncak HUT Jakarta, Dishub DKI Siapkan 9 Kantong Parkir di Sekitar JIS, Simak Lokasinya

Dia menyebut, sebuah bangunan monumental harus diberikan nama tokoh yang monumental. Nama MH Thamrin merupakan tokoh yang monumental.

Selain gila bola, kata JJ Rizal, MH Thamrin juga sempat menjadi penasihat Voetbalbond Indonesische Jacatra (VIJ). Untuk diketahui, VIJ merupakan cikal bakal tim Ibu Kota Persija Jakarta.

VIJ berdiri sebulan setelah Kongres Pemuda pada tahun 1928. Saat itu jersey VIJ menggunakan jersey dengan dominasi warna merah dan putih, sehingga saat itu VIJ dijuki Si Merah Putih.

Pengunjung mengamati pameran foto sejarah MH Thamrin, Politik, dan sepak bola kebangsaan di Stadion Vij, Cideng, Jakarta Pusat, Sabtu (16/2). [Suara.com/Fakhri Hermansyah]

Rizal menilai seorang MH Thamrin telah melakukan banyak langkah, sehingga sepakbola bukan hanya sekadar olahraga. Tapi jadi pergerakan nasional melawan kolonialisme Belanda.

MH Thamrin, lanjut Rizal, bahkan sempat mengajak Bapak Bangsa Bung Karno untuk menendang bola pertama saat Jakarta melawan Jogja, saat Soekarno baru saja bebas dari Penjara Sukamiskin.

Baca Juga: Penggantian Nama Jalan di Jakarta Memberi Kontestasi Memori Warga Betawi, Tapi Jangan Hilangkan Histori

"Thamrin menurut saya mengubah politik yang diisi direpresi ke lapangan sepakbola. Menariknya saat Soekarno lepas dari Penjara Sukamiskin, ia menjemputnya dan menghadirkan pertama kali di lapangan sepakbola, dan rakyat pun bergemuruh," pungkas JJ Rizal.

Load More