Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 27 Juli 2022 | 14:23 WIB
Ola Andriyani (53), ibu Muhammad Irfan Hakim (18) remaja yang tewas usai jadi korban pengeroyokan di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Muhammad Irfan Hakim tewas usai jadi korban pengeroyokan kelompok ABG di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Kepergian remaja 18 tahun ini meninggalkan duka mendalam di hati orangtua.

Pasalnya, sebelum dikabarkan tewas, Irfan Hakim sempat pulang ke rumahnya di Benda Baru Pamulang, sekira pukul 00.30 WIB.

"Irfan sempat pulang ke rumah jam setengah 1. Tapi dia balik lagi keluar katanya mau ngambil handphone ketinggalan di rumah temenya," kata ibu korban, Ola Andriyani (53), Rabu (27/7/2022).

Ola sempat khawatir, lantaran hingga menjelang subuh anak keduanya itu tak kunjung pulang. Tetiba, kata Ola, ada dua anggota polisi datang ke rumahnya.

Baca Juga: Tewas Dikeroyok Remaja di Jaktim, IJTI: Firdaus Itu Wartawan Senior di Papua

"Ada polisi datang jam setengah 4 subuh, katanya Irfan ada di rumah sakit. Tapi kita enggak dikasih tahu kenapa, suruh nannya langsung ke dokter di rumah sakit," ungkap Ola.

Setibanya di rumah sakit, Ola terkejut lantaran diantar ke ruang pemulasaran jenazah. Di sana Irfan sudah terbujur kaku, tewas.

"Di rumah sakit kondisinya sudah meninggal, saya kaget langsung lemes," ungkap Olah.

Sebagai ibu, Ola tak kuasa melihat kondisi terakhir anak laki-laki satu-satunya itu.

"Dari kemarin nangis, sudah habis air mata, sudah enggak bisa keluar lagi," ungkapnya lirih.

Baca Juga: 3 Orang Jadi Tersangka Pengeroyokan Remaja hingga Tewas di Pamulang Tangsel, Ini Perannya

Firasat Sebelum Irfan Hakim Tewas

Sebelum peristiwa nahas itu, Ola mengaku sempat merasakan keanehan sikap anaknya itu. Irfan, kata Ola, sempat bilang tak akan pulang ke rumah malam itu.

"Sore dia ditawarin ketoprak kesukaannya sama kakaknya, biasanya dia mau. Tapi hari itu dia nolak, katanya malam ini enggak pulang. Saya juga aneh, kok tumben. Enggak pulangnya juga mau ke mana dia enggak cerita," beber Ola.

Firasat lain yang Ola rasakan dari sikap dirinya sendiri. Di hari yang sama, Ola sempat mengajak Irfan makan burger lalu dibuat video.

"Dia awalnya nggak mau divideo lagi makan burger, tapi saya bilang buat kenang-kenangan. Ternyata itu jadi kenangan terakhir buat saya bareng sama Irfan," katanya sambil menahan sesak pilu.

Kronologi Pengeroyokan

Sebelumnya diberitakan, insiden pengeroyokan itu dialami korban di depan Ruko Frozen di Jalan Raya Pamulang, Benda Baru, Pamulang pada Minggu (24/7/2022). Kejadian itu terjadi pukul 03.00 WIB.

Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan Aldo Primananda Putra membenarkan soal pengeroyokan itu.

Menurutnya, saat itu korban dan pelaku bertemu di tempat kejadian perkara. Korban kemudian dikeroyok saat mencoba kabur tapi terjatuh ke aspal.

"Saat coba lari, korban terjatuh dan dikeroyok oleh pelaku," kata Aldo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Senin (25/7/2022) malam.

Tak hanya menggunakan tangan kosong, para pelaku, kata Aldo, menggunakan senjata tajam untuk melukai korban.

"Ada pelaku yang membawa sebilah besi dan sudah dimodifikasi seperti celurit dan melukai leher kiri korban," ungkap Aldo.

Akibat tebasan sajam itu, lanjut Aldo, korban kemudian tewas meski sudah dibawa ke RSUD Tangerang Selatan.

"Berdasarkan hasil autopsi, korban meninggal karena luka benda tajam di bagian leher sehingg pendarahan," kata Aldo.

Dia menyebut, saat ini ada sejumlah pelaku pengeroyokan Muhammad Irfan Hakim yang sudah diamankan.

"Ada tiga pelaku yang sudah diamankan, saat ini masih penyelidikkan," tukasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More