Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 27 Juli 2022 | 14:45 WIB
Muhammad Iqbal (50) dan Ola Andriyani (53), orang tua Muhammad Irfan Hakim (18) remaja yang tewas dikeroyok sekelompok ABG di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (27/7/2022). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Kronologi kematian remaja Muhammad Irfan Hakim (18) yang tewas dikeroyok sekelompok ABG di Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih simpang siur. Pihak keluarga pun belum dapat informasi pasti soal peristiwa nahas itu.

Muhammad Iqbal (50), ayah korban mengaku, belum mendapat kronologi pasti soal kematian putranya itu. Sehingga dirinya tak berani banyak mengungkap soal kronologi pengeroyokan yang menewaskan anaknya.

"Kronologinya masih simpang siur, jadi saya belum berani ngomong banyak," katanya, Rabu (27/7/2022).

Iqbal merasa terpukul, lantaran saat hari peristiwa terjadi dirinya selama seharian belum bertemu anaknya. Sedari pagi hari ia sudah keluar rumah untuk pergi bekerja sebagai ojek online (ojol).

Baca Juga: Firasat Ibu Korban Sebelum Irfan Hakim Tewas Dikeroyok di Tangsel, Bikin Video Kenangan Terakhir

"Hari itu seharian enggak ketemu, saya ngojek pagi pulang siang. Irfan lagi tidur di atas. Malamnya juga enggak ketemu," ungkapnya.

Iqbal terkejut lantaran didatangi dua anggota polisi saat Minggu subuh dan memberi kabar bahwa anaknya ada di rumah sakit.

Pria paruh baya itu tak menyangka, anaknya sudah tewas terbujur kaku di ruang pemulasaran jenazah.

"Jenazahnya saya anggap tidur. Pas saya buka kain kafan ya, saya bilang 'Bangun Fan, pulang'. Saya anggap dia tidur," katanya menahan tangis.

Iqbal mengungkap kondisi jenazah korban. Dari hasil pemeriksaan, terdapat luka memar di beberapa bagian tubuhnya.

Baca Juga: 3 Orang Jadi Tersangka Pengeroyokan Remaja hingga Tewas di Pamulang Tangsel, Ini Perannya

"Urat nadi dan pembuluh darah di leher kiri putus. Tangan memar-memar seperti bekas nangkis benda tumpul," bebernya.

Kini, Iqbal dan istrinya Ola Andriyani (53) pasrah atas nasib yang menimpa anaknya itu.

"Kita pasrahin aja, mungkin sudah takdirnya Irfan hidupnya selesai," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, insiden pengeroyokan itu dialami korban di depan Ruko Frozen di Jalan Raya Pamulang, Benda Baru, Pamulang pada Minggu (24/7/2022). Kejadian itu terjadi pukul 03.00 WIB.

Kasatreskrim Polres Tangerang Selatan Aldo Primananda Putra membenarkan soal pengeroyokan itu.

Menurutnya, saat itu korban dan pelaku bertemu di tempat kejadian perkara. Korban kemudian dikeroyok saat mencoba kabur tapi terjatuh ke aspal.

"Saat coba lari, korban terjatuh dan dikeroyok oleh pelaku," kata Aldo dalam keterangan tertulisnya yang diterima Senin (25/7/2022) malam.

Tak hanya menggunakan tangan kosong, para pelaku, kata Aldo, menggunakan senjata tajam untuk melukai korban.

"Ada pelaku yang membawa sebilah besi dan sudah dimodifikasi seperti celurit dan melukai leher kiri korban," ungkap Aldo.

Akibat tebasan sajam itu, lanjut Aldo, korban kemudian tewas meski sudah dibawa ke RSUD Tangerang Selatan.

"Berdasarkan hasil autopsi, korban meninggal karena luka benda tajam di bagian leher sehingg pendarahan," kata Aldo.

Dia menyebut, saat ini ada sejumlah pelaku pengeroyokan Muhammad Irfan Hakim yang sudah diamankan.

"Ada tiga pelaku yang sudah diamankan, saat ini masih penyelidikkan," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More