Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 28 Juli 2022 | 15:55 WIB
Spanduk berisi pengumuman penutupan jembatan Kapin di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (28/7/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - Lurah Pondok Kelapa, Rasikin mengklaim, penutupan Jembatan Kapin disambut baik oleh warga sekitar. Begitu juga dengan pengguna kendaraan bermotor yang sering melintas di lokasi tersebut.

Rasikin pun berharap dengan penutupan Jembatan Kapin dapat mengurai kemacetan dan risiko kecelakaan yang sebelumnya kerap terjadi di lokasi tersebut.

"Alhamdulillah, tadi saya memantau pengguna jalan banyak mengacungi jempol. Artinya mereka setuju," kata Rasikin, Kamis (28/7/2022), dikutip dari Antara.

Setelah Jembatan Kapin ditutup, Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) akan mengalihfungsi lokasi tersebut menjadi ruang terbuka hijau.

Baca Juga: Ditutup, Jembatan Kapin Dialih Fungsi Jadi Ruang Terbuka Hijau

Rasikin mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan forum kewaspadaan dini masyarakat (FKDM) terkait alih fungsi Jembatan Kapin sebagai ruang terbuka hijau.

"Saya usulkan jadi taman atau apa yang penting bisa dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas. Ruang terbuka hijau. Nanti seperti apa teknisnya, silakan FKDM bisa koordinasi dengan saya," kata Rasikin.

Rasikin menambahkan, Jembatan Kapin saat ini sudah ditutup aksesnya sehingga tidak dapat dilewati kendaraan bermotor.

Petugas menutup akses Jembatan Kapin di Jalan Laksamana Malahayati, Duren Sawit, Jakarta, Kamis (28/7/2022). [ANTARA/Yogi Rachman]

Dia mengatakan setelah penutupan Jembatan Kapin itu pihaknya ingin lokasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

"Jangan setelah ditutup terus dibiarkan, takutnya dimanfaatkan orang tak bertanggung jawab," ujar Rasikin.

Baca Juga: Tutup Jembatan Kapin Pondok Kelapa, Petugas: Minimalisir Kecelakaan

Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Kota Jakarta Timur (Pemkot Jaktim) resmi menutup Jembatan Kapin di Pondok Kelapa. Penutupan itu guna meminimalisir kecelakaan dan kemacetan.

Penutupan Jembatan Kapin dilakukan petugas gabungan dari Suku Dinas (Sudin) Perhubungan Jakarta Timur, TNI-Polri, hingga Satpol PP.

Kepala Sudin Perhubungan Jakarta Timur, Dody Setiono mengatakan, penutupan Jembatan Kapin sebagai bentuk manajemen rekayasa lalu lintas di Jalan Laksamana Malahayati yang kerap terjadi kemacetan.

"Ini kan bagian dari manajemen rekayasa lalu lintas, manajemen lalu lintas di sepanjang Jalan Laksamana Malahayati. Ada beberapa titik, salah satunya titik krusial ada di Jalan Kapin, jembatan penghubung," kata Dody, Kamis (28/7/2022) dikutip dari Antara.

Dody menambahkan, penutupan Jembatan Kapin tersebut juga menindaklanjuti laporan masyarakat karena di lokasi tersebut rawan kecelakaan akibat perilaku tak tertib pengguna kendaraan bermotor.

Suasana arus lalu lintas di Jembatan Kapin sebelum ditutup di Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (28/7/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

Dia mengatakan penutupan Jembatan Kapin menggunakan movable concreate barrier (MCB) untuk menutup akses bagi kendaraan bermotor.

Total ada sebanyak 20 MCB yang digunakan untuk menutup akses Jembatan Kapin dari kedua sisi yaitu dari Jl. Kapin Raya dan Jl. Laksamana Malahayati.

"Sebenarnya jalan penghubung ini sudah ada di sisi barat maupun timur. Jadi, jalan ini menjadi tidak efektif, mengganggu pergerakan kendaraan dari arah barat ke timur maupun dari timur ke barat," ujar Dody.

Lebih lanjut, dia mengatakan proses penutupan Jembatan Kapin tersebut berjalan lancar tanpa kendala. Meskipun arus lalu lintas sempat tersendat akibat banyak kendaraan bermotor yang melambatkan lajunya.

"Kita bagaimana caranya meminimalisir karena di sini rawan kecelakaan," kata Dody.

Load More