Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 11 Agustus 2022 | 20:47 WIB
Ilustrasi Bullying (Pexels/Mikhail Nilov)

SuaraJakarta.id - Sudah dua bulan lebih pelaku pembanting dan yang mengikat anak disabilitas di Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), belum kunjung terungkap.

Ari Wibowo, orangtua korban, kini turut mempertanyakan hal itu. Lantaran hingga saat ini pelaku yang menganiaya anaknya itu tak kunjung diamankan.

"Sampai saat ini pelaku belum ada yang mengakuinya. Sudah 2 bulan lebih kasus anak saya belum menemukan tersangkanya," kata Ari, Kamis (11/8/2022).

Ari mengatakan, anaknya MAA (12) penyandang disabilitas tuna rungu, jadi korban penganiayaan warga pada 28 Mei 2022 dan baru dilaporkan ke Polres Tangsel pada 4 Juni 2022.

Baca Juga: Kim Garam Tulis Surat Tentang Fakta Tuduhan Bullying yang Dilakukannya

Anaknya, aku Ari, diikat oleh warga ke tiang listrik. Bahkan, ada luka lebam di tangan dan dagu yang diklaimnya akibat dibanting.

Pemicunya, anaknya itu diduga melakukan pengrusakan gerobak bubur ayam milik salah seorang warga sekitar.

"Pasti ada sebabnya, digodain atau merasa diusik jadi dia emosi," ungkapnya.

"Anak saya diikat pakai tambang sepanjang 5 meter warna biru, dipertontonkan ke warga dan anak kecil. Banyak luka di tangan kanan, kiri dan dagu," tambahnya.

Ari kini masih menunggu kepastian dari kepolisian untuk mengusut tuntas peristiwa penganiayaan dan bullying tersebut.

Baca Juga: Tertangkap Basah, Maling Motor di Tangsel Babak Belur Dikeroyok Massa

Sementara itu, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tangerang Selatan Iptu Siswanto membenarkan soal adanya laporan tersebut.

Dia mengaku, pihaknya kesulitan mencari terduga pelaku yang mengikat dan melakukan bully terhadap anak disabilitas itu.

"Masih proses. Itu agak sedikit sulit. Karena saksi-saksi di lapangan nggak pada ngakuin. Kami sudah datang beberapa kali coba mediasi tapi belum ada titik terang siapa warga yang melakukan tindakan tersebut," papar Siswanto.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Load More