SuaraJakarta.id - Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif tidak menyangka Fraksi PDIP dan PSI ingin melanjutkan interpelasi terhadap Gubernur Anies Baswedan. Sebab ia yakin, rencana tersebut tidak akan terwujud.
Saat ditanya soal keinginan dua fraksi oposisi Pemprov DKI itu untuk melanjutkan interpelasi, Syarif bahkan tertawa.
"Oh masih (mau lanjutkan interpelasi) toh ha..ha..ha," ujar Syarif sembari tertawa saat dikonfirmasi, Jumat (12/8/2022).
Menurut Syarif, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi sudah semakin bijak dalam mengemban tugasnya. Tidak mungkin, Prasetio akan melanjutkan interpelasi di sisa jabatan Anies yang hanya dua bulan lagi.
"Pak Pras kan makin hari makin wise, semakin bijaksana. Ya begitu memang keadaaannya, sudah tidak mungkinlah meneruskan itu," ucapnya.
Saat ini, sudah masuk periode Pemilu sejak 1 Agustus lalu. Partai manapun termasuk PDIP dan PSI yang mengusulkan interpelasi akan lebih fokus untuk melakukan persiapan berkas dan dokumen.
"Iya (interpelasi tidak akan dilanjutkan). Kalau kemarin kan sebabnya ada di luar. Sekarang kan penyebabkan ada di dalam sendiri. Sekarang sudah mulai tahun politik, sudah mulai berjalan, bentar lagi lari. Urusan internal sudah banyak yang dipikul," ujar Syarif saat dikonfirmasi, Jumat (12/8/2022).
Syarif mengatakan, jika ingin menggelar interpelasi seharusnya dilakukan sebelum 1 Agustus 2022. Sebelum masa itu, partai masih bisa mengurus hal-hal yang berada di luar internalnya.
"Itu kan 2,5 bulan, 80 hari. Baru nanti pengocokan nomor. Terus nanti tahapan. Jadi tidak ada waktu lagi untuk kerjaan di luar partai," pungkasnya.
Baca Juga: Legislator PSI Sebut Anies Ingkar Janji Terkait Tidak Cabut Pergub Penggusuran
Diberitakan sebelumnya, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyatakan rencana melakukan interpelasi terhadap Gubernur Anies Baswedan bakal terus dilanjutkan.
Meski Formula E sudah berakhir, pemanggilan kepada Anies ini akan diteruskan.
Gembong mengatakan, sampai saat ini rapat paripurna yang meminta persetujuan untuk interpelasi masih ditunda. Pihaknya bakal meminta Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi untuk kembali menjadwalkannya lewat rapat badan musyawarah.
"Kami mendorong pimpinan untuk segera menjadwalkan rapat bamus, untuk mengademdakan lanjutan paripurna yang diskors, akibat tidak quorum saat itu," ujar Gembong saat dikonfirmasi, Selasa (7/6/2022).
"Interpelasi bukan berhenti karena Formula E sudah terlaksana," tambahnya menjelaskan.
Interpelasi ini, kata Gembong, bertujuan untuk memperjelas masalah penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dalam Formula E. Anies diminta menjelaskannya agar tak ada spekulasi miring dari publik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Isu BPA di Galon Air Dipatahkan: Pakar Pastikan Aman untuk Semua, Termasuk Ibu Hamil
-
Kapan Bantuan Subsidi Upah Tahap 2 Cair? Ini Penjelasan Menaker
-
41 Napi Jakarta Berisiko Tinggi Dibuang ke Nusakambangan, Ini Alasannya
-
Rezeki Awal Minggu: Klaim DANA Kaget Rp336 Ribu Sekarang, Semua Bisa Dapat
-
Industri Tekstil Nasional di Ujung Tanduk? Pengusaha Minta Tolong ke Purbaya