SuaraJakarta.id - Kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat mengaku sempat mendapat perlawanan sewaktu menangkap komplotan pelaku pengedar narkoba yang bermodus memakai jasa seorang wanita difabel.
"Dugaan kami melakukan perlawanan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komaruddin kepada wartawan, Kamis (22/9/2022).
Komaruddin menyebut satu tersangka yang mencoba melawan polisi yakni PS (23). Diketahui, PS mengeluarkan senjata api (senpi) saat hendak ditangkap.
"Saat digerebek yang bersangkutan sempat mengeluarkan senpi," ungkapnya.
Kepada polisi, PS mengaku membeli senpi itu secara online dengan harga Rp 4 juta. Selain senpi, polisi turut mengamankan beberapa bilah celurit dan anak panah di kediaman PS.
Usut punya usut, PS merupakan seorang residivis kasus pengeroyokan yang pernah dipenjara selama 5 tahun.
"PS ini adalah residivis kasus pengeroyokan yang sebabkan korban tewas," jelas Komaruddin.
Beruntung, tidak ada polisi yang terluka saat penangkapan itu. Komaruddin menyebut pihaknya saat ini sedang mendalami pihak yang menjual sejumlah senjata itu kepada PS.
"Ini kami masih dalami," paparnya.
Baca Juga: Polda Riau Ungkap Peredaran 2 Kuintal Sabu Dan 404 Ribu Ekstasi, 16 Tersangka Ditangkap
9 Pelaku Ditangkap
Polres Metro Jakarta Pusat membongkar jaringan peredaran narkoba jenis sabu, ganja dan ekstasi antarwilayah. Sebanyak 9 orang pelaku ditangkap. Salah satu kasus yang dibongkar adalah modus baru peredaran narkoba yang menggunakan emak-emak penyandang disabilitas.
Adapun 9 pelaku yang ditangkap yakni PS (23), IH (21), AS (21), SM (33), MS (42), YP (28) dan SY (48). Total ada 6,7 Kg sabu, 3,1 Kg ganja dan 40 butir ekstasi yang disita polisi dari penangkapan 9 pelaku. Nilai barang haram itu disebut Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komaruddin mencapai Rp 9 miliar.
Komplotan pengedar narkoba ini memiliki modus yang unik dan baru. Komaruddin mengatakan para pelaku menggunakan jasa SY, seorang wanita disabilitas tiap mengantarkan barang haram itu ke Jakarta. Modusnya, agar aksinya itu tidak terendus aparat.
"Ini modus baru dan cukup unik. Untuk menghilangkan kecurigaan. Maka digunakan orang-orang dengan catatan khusus yang memang berpenampilan tidak mencolok," jelas dia.
Kepada polisi, SY mengaku menerima upah sebesar Rp20 juta setiap selesai mengantarkan barang haram tersebut. Diketahui, emak-emak difabel ini mengantar narkoba jenis sabu dari daerah Sumatera Utara lalu menumpang bus ke Jakarta.
Berita Terkait
-
Nyaris Ceraikan Ajun Perwira, Ini Alasan Jennifer Jill
-
Polda Riau Ungkap Peredaran 2 Kuintal Sabu Dan 404 Ribu Ekstasi, 16 Tersangka Ditangkap
-
Drama Penangkapan Sepasang Kurir 1.000 Butir Ekstasi Senilai Rp 5 Miliar, Diciduk Saat Santai Baring-baring
-
Viral Video Tahanan Wanita dengan Tangan Terikat Berpose bak Anak Metal Saat Gelar Perkara
-
Ketua RT 08 di Tanjung Laut Indah Dipecat karena Kasus Narkoba, Warganya Lakukan Pemilihan Ulang
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
Terkini
-
6 Mobil Bekas di Atas 15 Tahun yang Mesinnya Masih Terkenal Super Bandel
-
9 Mobil Bekas untuk Kebutuhan Fitur Lengkap dan Teknologi Canggih
-
10 Cara Merawat Mobil Matic Bekas untuk Mengatasi Risiko Rusak Dini bagi Pengguna Harian
-
Cek Fakta: Viral TNI AL Tembak Fasilitas Pengeboran Minyak Ilegal Milik Malaysia, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Prabowo Lantik Raja Juli Antoni Jadi Menteri Bencana, Ini Faktanya!