Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Ria Rizki Nirmala Sari
Rabu, 28 September 2022 | 20:32 WIB
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani dalam diskusi virtual terkait Pj Gubernur pengganti Anies Baswedan, Rabu (28/9/2022). [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]

SuaraJakarta.id - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menilai setidaknya ada tiga hal yang menjadi 'pekerjaan rumah (PR)' atau masalah yang mesti dipahami oleh kandidat Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan. Tiga masalah itu yakni banjir, sampah dan pendidikan.

Zita mengatakan, masalah banjir di Jakarta tidak akan pernah selesai meskipun selalu berganti gubernur. Mantan ketua pansus banjir DKI Jakarta 2020 itu mengungkapkan kalau setiap gubernur memiliki metode yang berbeda-beda dalam upaya menyelesaikan banjir.

Namun, solusi untuk penyelesaian banjir kiriman yang masuk ke wilayah DKI Jakarta masih belum ditemukan.

"Masalah banjir ini debit air yang masuk ke DKI Jakarta dan debit yang dialirkan dan yang diserap itu enggak cocok. Jadi debit yang dialirkan itu banyak sekali," kata Zita dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (28/9/2022).

Baca Juga: Ungkit Kutipan Lama Anies karena Gagal Benahi Transportasi, Gilbert PDIP: Kalau Sekedar Bangun Fisik, Firaun Juga Bisa

"Mulai dari hujan kiriman lalu dari laut dan yang bisa kita tampung itu sedikit, itu masalah utama di DKI Jakarta. Jadi siapapun nanti Pj Gubernur-nya harus bisa melanjutkan program-program yang ada," sambungnya.

Zita menekankan kalau masalah lingkungan itu penting diperhatikan. Terutama bagi pengganti Anies Baswedan nantinya.

Kemudian masalah kedua ialah terkait sampah. Zita menyebut kalau DKI Jakarta kalah dengan kota metropolitan lainnya yang sudah bisa memanfaatkan sampah daur ulang.

Ia bahkan mencontohkan menumpuknya sampah dengan asupan makan ikan-ikan yang dijual di supermarket di Jakarta.

"Bapak, ibu, tahu enggak sih ikan yang kita makan itu yang bapak, ibu beli di pasar di supermarket itu ngeri. Kalau kita teliti itu dalamnya ikan itu apa? Aduh, yang kita kasih makan anak-anak kita itu itu isinya sampah, pak," jelasnya.

Baca Juga: Alasan Pandemi Covid-19, Target Anies Bangun Rumah DP 0 Rupiah Turun Jadi 9.081 Unit

Lalu, masalah yang ketiga ialah perihal pendidikan. Zita menegaskan kalau jumlah sekolah di DKI Jakarta tidak cukup menampung calon siswa.

"Sekolah-sekolah kita enggak cukup. Makanya kemarin PPDB DKI ngamuk orang tua karena sekolah kita kurang," ucapnya.

Zita menambahkan bahwa siapapun Pj Gubernur DKI yang terpilih nantinya, harus bisa menjalankan program-program yang sudah berjalan untuk mengatasi tiga masalah tersebut.

"Kami juga enggak mau pak walaupun Pj Gubernur dipilih presiden, tiba-tiba bikin kebijakan yang berbeda dengan apa yang sudah dijalankan, terutama masalah banjir," pungkasnya.

Load More