SuaraJakarta.id - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani menilai setidaknya ada tiga hal yang menjadi 'pekerjaan rumah (PR)' atau masalah yang mesti dipahami oleh kandidat Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan. Tiga masalah itu yakni banjir, sampah dan pendidikan.
Zita mengatakan, masalah banjir di Jakarta tidak akan pernah selesai meskipun selalu berganti gubernur. Mantan ketua pansus banjir DKI Jakarta 2020 itu mengungkapkan kalau setiap gubernur memiliki metode yang berbeda-beda dalam upaya menyelesaikan banjir.
Namun, solusi untuk penyelesaian banjir kiriman yang masuk ke wilayah DKI Jakarta masih belum ditemukan.
"Masalah banjir ini debit air yang masuk ke DKI Jakarta dan debit yang dialirkan dan yang diserap itu enggak cocok. Jadi debit yang dialirkan itu banyak sekali," kata Zita dalam sebuah diskusi virtual, Rabu (28/9/2022).
"Mulai dari hujan kiriman lalu dari laut dan yang bisa kita tampung itu sedikit, itu masalah utama di DKI Jakarta. Jadi siapapun nanti Pj Gubernur-nya harus bisa melanjutkan program-program yang ada," sambungnya.
Zita menekankan kalau masalah lingkungan itu penting diperhatikan. Terutama bagi pengganti Anies Baswedan nantinya.
Kemudian masalah kedua ialah terkait sampah. Zita menyebut kalau DKI Jakarta kalah dengan kota metropolitan lainnya yang sudah bisa memanfaatkan sampah daur ulang.
Ia bahkan mencontohkan menumpuknya sampah dengan asupan makan ikan-ikan yang dijual di supermarket di Jakarta.
"Bapak, ibu, tahu enggak sih ikan yang kita makan itu yang bapak, ibu beli di pasar di supermarket itu ngeri. Kalau kita teliti itu dalamnya ikan itu apa? Aduh, yang kita kasih makan anak-anak kita itu itu isinya sampah, pak," jelasnya.
Lalu, masalah yang ketiga ialah perihal pendidikan. Zita menegaskan kalau jumlah sekolah di DKI Jakarta tidak cukup menampung calon siswa.
"Sekolah-sekolah kita enggak cukup. Makanya kemarin PPDB DKI ngamuk orang tua karena sekolah kita kurang," ucapnya.
Zita menambahkan bahwa siapapun Pj Gubernur DKI yang terpilih nantinya, harus bisa menjalankan program-program yang sudah berjalan untuk mengatasi tiga masalah tersebut.
"Kami juga enggak mau pak walaupun Pj Gubernur dipilih presiden, tiba-tiba bikin kebijakan yang berbeda dengan apa yang sudah dijalankan, terutama masalah banjir," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Temui Warga Aceh Tamiang, Prabowo: Minta Maaf kalau Masih Belum Terbantu
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Permintaan Melonjak, ESDM Pakai Jalur Udara Distribusi LPG ke Wilayah Terdampak Banjir
-
Pemprov Aceh Surati PBB Minta Bantuan, Komisi II DPR: Tak Usah Diperdebatkan
-
Pemprov Aceh Minta Bantuan PBB, Nasir Djamil: Bukan Berarti Pusat Tak Sanggup, Ini Misi Kemanusiaan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
5 Mobil Kecil Bekas Paling Irit BBM, Cocok untuk Anak Kuliah dan Pekerja UMR
-
5 Keunggulan Bank Digital untuk Atur Keuangan Tanpa Ribet bagi Anak Muda
-
BGN Tegaskan Mitra dan Kepala SPPG Harus Rukun agar Program Makan Bergizi Gratis Tak Mandek
-
8 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 80 Juta untuk Pemula yang Ingin Nyaman Hadapi Macet
-
Bank Mandiri Jelang Tutup Buku 2025: Kredit dan DPK Tumbuh Dua Digit, Likuiditas Terjaga