Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Faqih Fathurrahman
Jum'at, 30 September 2022 | 21:42 WIB
Jemaat Vihara Tien En Tang di Kebon Jeruk memprotes aksi kasus kekerasan. (tangkapan layar/ist)

Pengurus Muda Mudi Vihara Tien En Tang, Sherlly dalam unggahan tersebut mengatakan tindakan kekerasan tersebut belum ada tindak lanjut dari pihak kepolisian.

"Kita sudah melakukan pelaporan tapi enggak ada tindakan lanjutannya," kata Sherlly dalam unggahan Star Story dikutip Suara.com, Jumat (30/9/2022).

Sherlly mengatakan, sejumlah orang tidak dikenal tiba-tiba saja secara paksa merangsek masuk ke dalam vihara dan melakukan kekerasan.

"Itu kita yang diserobot pak kita yang diusir secara paksa. Terus sudah gitu loncat lagi ke dalam," jelasnya.

Baca Juga: Jemaat Diusir Paksa dan Dianiaya di Vihara Tien En Tang Jakbar, Polisi Periksa 4 Orang

Ia meminta pihak kepolisian segera menangkap pelaku kekerasan yang memaksa para jemaat vihara untuk keluar.

"Sudah jelas, kembalikan tempat hak kami untuk beribadah lagi di vihara. Kedua, pelaku kekerasan harus ditangkap," ungkapnya.

Sementara itu, korban kekerasan Michele, mengaku mendapat kekerasan dengan cara dicengkeram lengan sebelah kirinya saat ditarik paksa untuk keluar dari vihara. Akibatnya lengannya tampak membiru.

"Sengaja matiin CCTV-nya, supaya barbuknya (barang buktinya) itu gak ada. Di mana hukum Indonesia ini keadilannya, saya itu sampai kayak gini pak (lebam)," kata Michele.

Baca Juga: Teror Kekerasan di Vihara Tien En Tang Kebon Jeruk Jakbar: Jemaah Diusir Paksa saat Beribadah, CCTV Dimatikan!

Load More