Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Faqih Fathurrahman
Jum'at, 07 Oktober 2022 | 12:54 WIB
Ayah korban insiden di MTsN 19 Jakarta. (Suara.com/Rakha)

SuaraJakarta.id - M Al Latif, ayah dari salah satu korban meninggal dunia korban tembok runtuh di MTsN 19 Jakarta menyebut almarhum Dendis Al Latif merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Ia merupakan anak yang soleh, dan suka menghapal Al-quran.

“Sosoknya sih anaknya soleh, rajin mengaji,” kata Al Latif, saat ditemui Suara.com, di rumah duka, Kampung Kandang, Gang Harapan II, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (7/10/2022).

Al Latif mengatakan, putranya Dendis belakangan ini senang bermain futsal. Bahkan minggu lalu, ia sempat minta dibelikan sepatu futsal.

“Akhir-akhir ini dia senang-senangnya main futsal. Sampai ngambek minggu kemaren minta beliin sepatu futsal,” ungkap Al Latif.

Baca Juga: Sebut MTsN 19 Jakarta Sekolah Favorit, Menko PMK Janji Proses Perbaikan Tak Ganggu Pembelajaran

Sepatu yang belikan Al Latif, baru dua kali digunakan Dendis untuk bermain futsal, namun Dendis telah kembali kepangkuanNya.

Dendis sendiri mengikuti ekstra kulikuler (Ekskul) futsal di sekolahnya. Kemudian ia juga kerap bermain futsal bersama rekan-rekan sebayanya di sekitar rumah.

“Itu kalau gak salah baru dua kali pakai. Seminggu 2 kali itu, main futsal. Pertama emang dari sekolah, terus dikembangin ke temen-temen yang di sini. Di gang lah, jadi ada eksul di sekolah, dia ambil futsal,” tutur Al Latif.

Ia mengaku tidak ada kejanggalan dari anaknya sebelum kejadian. Saat pagi hari, Dendis masih sempat minta diantar sekolah oleh ibunya. Namun saat sepulang sekolah, tidak ada telepon darinya.

Tidak lama, kata Al Latif, ada pesan singkat dari wali kelas yang menyebut, semua orang tua agar menjemput anaknya. Namun belum ada kabar tentang tembok roboh.

Baca Juga: Foto-foto Tembok MTsN 19 Jakarta Roboh yang Tewaskan 3 Siswa saat Banjir Datang

“Harap semua orang tua jemput di sekolah karena alesannya waktu itu bukan tembok roboh. Tapikarena banjir, air sudah masuk kedalam sekolah,” ujar Al Latif.

Saat itu, istri Al Latif langsung bergegas menjemput Dendis, namun sebelum sampai di sekolah, banjir yang menggenang menghadangnya.

Al Latif kemudian diminta untuk menjemput Dendis. Saat itu Al Latif sedang bekerja di wilayah Cengkareng bergegas pulang.

Al Latif diminta menjemput Dendis lantaran jika lewat jalur Fatmawati kemungkinan akses jalan menuju MTsN 19 masih bisa dilalui kendaraan.

“Saya jemput udah sampai tol Meruya di kabarin. Anak saya udah dibawa ke RS Prikasih, terus 15 menit kemudian dikabarin udah gak ada (meninggal)," imbuhnya.

Load More