SuaraJakarta.id - Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak angkat bicara soal kejadian robohnya tembok di MTsN 16 Pondok Labu, Jakarta Selatan saat banjir yang mengakibatkan tiga siswa tewas. Ia menilai hal ini juga merupakan kesalahan dari Gubernur Anies Baswedan.
Menurutnya, Anies sudah gagal dalam mengatasi masalah banjir di Jakarta. Ia pun menyayangkan Anies yang kerap membanggakan jumlah RT yang kebanjiran jauh lebih sedikit ketimbang total keseluruhan RT.
Ia menilai Anies yang saat ini sudah menjadi Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari Partai NasDem sudah menyakiti hati para korban banjir.
Baca Juga: Jakarta Banjir Lagi, Legislator PDIP Minta Petugas UPK Badan Air Tak Malas-malasan
"Capres Anies sebelumnya menyepelekan korban banjir dengan mengatakan jumlahnya tidak sampai 1 persen. Ini sangat menyakitkan buat korban, apalagi sekarang diikuti dengan korban jiwa, kematian tiga pelajar," ujar Gilbert kepada wartawan, Kamis (7/10/2022).
Anies juga menjadikan tak ada korban jiwa sebagai fokus utama dalam penanganan banjir. Gilbert pun mempertanyakan apakah setelah tiga siswa tewas Anies akan membandingkannya dengan jumlah warga Jakarta.
"Sebelumnya Capres Anies juga mengatakan bahwa indikator utama banjir adalah tidak ada korban jiwa. Masyarakat menunggu pernyataan Capres Anies bahwa korban hanya 3 orang, tidak sampai 1 persen," ucapnya.
Dengan adanya kejadian ini, ia menyebut seharusnya tak ada lagi masyarakat yang menilai Anies adalah Gubernur yang berhasil.
"Pada saat kematian karena banjir berjarak sekitar 1 KM dari rumah Capres Anies, apakah masih ngotot mengatakan sebagai Gubernur yang berhasil?" katanya.
Baca Juga: Sebut MTsN 19 Jakarta Sekolah Favorit, Menko PMK Janji Proses Perbaikan Tak Ganggu Pembelajaran
Sebelumnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Isnawa Adji menyampaikan kronologi robohnya tembok MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Peristiwa yang terjadi saat banjir di lokasi ini mengakibatkan tiga siswa tewas.
Isnawa mengatakan, begitu hujan deras mengguyur sekolah, saluran air atau gorong-gorong yang dibuat di sekitar bangunan tak mampu menampung debit air yang turun. Akibatnya, air meluap hingga membanjiri sekolah.
Begitu banjir, tak semua siswa tetap berada di dalam bangunan sekolah. Beberapa siswa memilih untuk bermain hujan di fasilitas seperti panggung yang berada di lapangan sekolah.
Panggung ini memiliki batas berupa tembok yang bersebelahan langsung dengan gorong-gorong. Namun nahas, ketika sedang asyik bermain tembok pembatas tersebut ambruk.
"Beberapa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tertimpa tembok yang roboh, karena tidak mampu menahan luapan air yang ada. Bukan tembok ruangan kelas yang roboh," ujar Isnawa kepada wartawan, Kamis (6/10/2022).
"Posisi sekolah berada di dataran rendah, yang di sekitarnya terdapat saluran PHB Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai," tuturnya.
Begitu mendapatkan laporan kejadian ini, petugas BPBD langsung datang ke lokasi dan melakukan evakuasi. Selain tiga siswa dilaporkan tewas, ada juga dua siswa lainnya yang dilaporkan mengalami luka-luka karena kejadian ini.
"Seluruh korban sedang dibawa ke Rumah Sakit Pilkasih, untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Data-data korban lainnya masih dalam proses penyisiran dan pendataan oleh BPBD DKI," ucapnya.
Selain itu, petugas juga melakukan pembersihan dan pengangkutan terhadap puing-puing tembok bangunan yang roboh.
"Penyedotan air di sekitar lokasi juga sedang dilakukan agar proses evakuasi dapat berjalan dengan baik," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tembok MTSN 19 Jakarta Roboh Akibat Banjir yang Tewaskan 3 Siswa Dipasang Garis Polisi
-
Masa Jabatan Segera Berakhir, Anies Baswedan Dinilai Belum Tuntaskan Pekerjaan Berat Ini
-
Cita-cita Unik Dendis Korban Tewas Insiden MTsN 19, Pengin Jadi Sopir
-
Cerita Kelu Ayah Korban Tembok Runtuh Di MTsN 19 Jakarta: Anak Saya Rajin Mengaji, Lagi Senang-senangnya Main Futsal
-
Jakarta Banjir Lagi, Legislator PDIP Minta Petugas UPK Badan Air Tak Malas-malasan
Terpopuler
- Kebijakan Gibran Ingin Terapkan Kurikulum AI Diskakmat Menteri Pendidikan
- Timur Tengah Membara, Arab Saudi dan Qatar Batal Jadi Tuan Rumah Kualifikasi Piala Dunia 2026?
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- 7 HP Murah Kamera Terbaik Mulai Rp 800 Ribu, Lebih Tinggi dari iPhone 16 Pro Max
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
Pilihan
-
10 Mobil Keluarga di Bawah Rp100 Juta Selain Avanza-Xenia, Kabin Lega Ada Tahun Muda
-
8 Celana Dalam Wanita Terbaik, Nyaman dan Bagus Buat Emak-emak!
-
Bos Port FC Blak-blakan Usai Diundang Ikut Piala Presiden 2025
-
Korban Laporkan Kasus Pelecahan Seksual ke Polisi, Pelaku Diduga ASN Pemkot Solo
-
Prabowo di Singapura: Danantara Diminta "Jiplak" Kesuksesan Temasek!
Terkini
-
Zona Nyaman? Tinggalkan! Pakar Asuransi Bongkar Cara "Lompat" Raih Kesuksesan
-
Jurus Indonesia Taklukkan Isu Lingkungan: Tingkatkan Daya Saing Kelapa Sawit di Pasar Dunia
-
Cara Memilih Pomade yang Cocok untuk Jenis Rambut Anda
-
3 Rekomendasi Warna Cat Dinding Nippon Paint Untuk Rumah Minimalis
-
5 Rekomendasi Lantai Keramik KW 1 Untuk Kamar Utama, Merek yang Sudah Dipercaya